BACA JUGA:Kemampuan Menembak Bharada E Jadi Sorotan Para Jenderal Kepolisian: Penembak Jitu, Ya Pantas Saja!
Masih dengan Choirul Anam, keluarga Brigadir J juga memberitahukan mengenai ratusan polisi yang datang dan mengepung rumah.
Anam mengklaim mendapat banyak informasi dari pihak keluarga Brigadir J di kasus penembakan di rumah Ferdi Sambo tersebut.
Pihak Komnas HAM melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga dari siang hingga malam tanpa henti.
BACA JUGA:Keseriusan Kapolri Usut Kasus Polisi Tembak Polisi jadi Sejarah Baru, Lemkapi: Ini Semacam Atensi
BACA JUGA:Gudang Kabel di Pondok Aren Tangsel Hangus Terbakar, Diduga Gegara Obat Nyamuk!
"Kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman siber, dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo," jelas Anam.
Anam berharap Komnas HAM bisa bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Nah, proses ini yang membuat tahapan-tahapan untuk membuat terangnya peristiwa semakin besar," ucapnya.
Brigadir J merupakan juga sopir pribadi istri Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Israel Minta Jatah Haji ke Arab Saudi, Hubungan Membaik?
BACA JUGA:Mengenal Natto, Makanan Jepang yang Viral di Tiktok dan Punya Aroma Menyengat, Begini Cara Makannya
Dilansir dari jambiekspres.disway.id, diberitakan sebelumnya bahwa Brigadir J yang tewas seusai baku tembak dengan Bharada E.
Adapun Bharada E sendiri merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.
Sebagaimana diketahui, Polri melibatkan Komnas HAM dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam mengusut kasus baku tembak sesama anggota polisi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Polri dan Komnas HAM akan bekerja sesuai tugas, wewenang, dan fungsinya masing-masing sesuai mandat undang-undang.