Isi Ancaman yang Diterima Brigadir J Dibocorkan Kuasa Hukum, Sosoknya Menangis Ketakutan

Senin 25-07-2022,07:32 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

JAKARTA, DISWAY.ID - Brigadir J ternyata pernah mendapatkan dugaan ancaman sebelum tewas ditembak Bharada E.

Tak main-main, ancaman yang diterima oleh Brigadir J ternyata merupakan ancaman pembunuhan.

Isi ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J ini bahkan diungkap oleh kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J mendapatkan ancaman terakhir pada Kamis 7 Juli 2022 sebelum meninggal dunia.

Kamaruddin kemudian mengungkapkan isi ancaman yang diterima Brigadir J, 'apabila naik ke atas maka akan dibunuh'

BACA JUGA:Ini Bocoran Tanggal Putri Candrawathi Diperiksa Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya, Tapi...

Namun ia tidak menjelaskan secara detail apa maksud atau makna pesan tersebut.

"Jadi pada bulan Juni almarhum sudah menangis, padahal dia seorang ajudan, brimob bisa sampai menangis saking takutnya," dilansir dari YouTube KOMPAS TV, dilansir pada 24 Juli 2022.

"Dan terakhir itu dia diancam dibunuh itu pada hari terakhir, pada tanggal 7 Juli 2022, dia dihabisi 8 Juli 2022, artinya kalau dikatakan normal tembak menembak sangat tidak masuk akal dan tidak ada bukti," sambungnya.

Autopsi ulang Brigadir J

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan kesiapan TNI untuk memberikan bantuan pelaksanaan autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J.

BACA JUGA:Kekasih Brigadir J Ungkap Terakhir Kali Komunikasi dengan Brimob Asal Jambi, Tak Disangka...

"Jadi saya, TNI siap membantu dan kita pasti hadirkan dokter-dokter maupun semua perangkat medis yang diperlukan yang terbaik. Karena ini adalah misi kemanusiaan," jelas Andika Perkasa, dilansir dari PMJ NEWS.

Kendati begitu, lanjut Andika, dirinya perlu memastikan terlebih dahulu tim dokter yang bakal diterjunkan untuk membantu proses autopsi tersebut. 

"Saya ingin memastikan detilnya supaya saya sendiri bisa mengawasi, mengawasi obyektivitas, itu kan tidak mudah di lapangan. Saya harus pastikan rumah sakit mana, tim dokternya pun kita pilih yang senior, sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun misalnya sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal," terangnya.

Kategori :