Di mana, yayasan tersebut berinvestasi pada individu yang menghadirkan perubahan di bidang seperti reproduksi, reformasi hukum dan pelestarian planet serta seorang akademisi di Stanford Center of Legal Informatics.
Terkait kabar perselingkuhan ini, Elon Musk sempat membantahnya melalui unggahan di akun Twitter miliknya.
Kendati demikian, isu main serong ini sudah terlanjur meluas, dan banyak yang meragukan pengakuan Elon Musk.
BACA JUGA:Tak Izin Haji Faisal saat Temui Gala Sky, Doddy Sudrajat Terancam Dipolisikan: Biarkan Saja!
BACA JUGA:Babak Baru Polemik Citayam Fashion Week, Kini Jadi Rebutan Baim-Paula dan Indigo
Terkait dengan pembatalan pembelian Twitter, Elon Musk dituntut yang mencapai 44 miliar dolar Amerika.
Akibat pembatalan tersebut pihak Twitter mengatakan akan melakukan tuntutan hukum terhadap Elon Musk.
Tuntutan dari Twitter mencuat setalah Elon Musk pada Jumat 8 Juli mengatakan batal membali saham Twitter dengan harga 44 miliar dolar Amerika.
BACA JUGA:Ini Alasan Keluarga Ahok Somasi Kuasa Hukum Brigadir J
BACA JUGA:Kamaruddin Ungkit Nama Ahok di Kasus Brigadir J, Kuasa Hukum Kasih Peringatan: Saya Menunggu...
Pembatalan pembelian saham dari Twitter ini menurut Elon Musk karena pihak Twitter telah melanggar beberapa ketentuan kerjasama.
Bret Taylor selaku Twitter's Chairman mengatakan bahwa Twitter akan menuntut Elon Musk karena melakukan pembatalan sepihak.
"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Mr Musk...," tulisnya.
Dalam embatalan tersebut, pengacara Musk mengatakan Twitter telah gagal atau menolak untuk menanggapi beberapa permintaan informasi tentang akun palsu atau spam di platform, yang merupakan dasar kinerja bisnis perusahaan.
BACA JUGA:Pesan Menohok Anies Baswedan Saat Grand Launching JIS, ’Maaf Kami Mengecewakan Mereka yang Pesimis’