JAKARTA, DISWAY.ID – Setalah mendalami kasus Polisi tembak Polisi yang menewaskan Brigadir J di tangan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo, pihak Komnas HAM mengungkapkan fakta baru.
Choirul Anam mengungkapkan bahwa tewasnya Brigadir J kemungkinan ditembak dari jarak berlainan atau berbeda-beda.
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh,” tambah Choirul Anam yang merupakan Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM
“Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," tambah Anam.
BACA JUGA:Penampakan Bharada E di Kantor Komnas HAM, Akankah Kuak Fakta Baru ?
BACA JUGA:Haji Faisal Jawab Nyinyiran Netizen ke Fuji: Alhamdulillah, Anak Saya Bisa...
Anam menambahkan banwa luka tembak di tubuh Brigadir J terdiri dari luka peluru masuk dan luka peluru keluar.
Namun, Anam belum merinci berapa jumlah luka tembak itu.
"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh. Sehingga jumlahnya berbeda," urainya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kereta Api Tabrak Odong-Odong, 9 Penumpang Tewas di Kragilan Serang Banten
Sebelumnya, Komnas HAM mengaku sudah bisa menyimpulkan soal luka di tubuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.
Namun Komnas HAM akan menunggu hasil dari proses ekshumasi jenazah Brigadir J.
"Sebenarnya kami juga bisa langsung menarik titik-titik kesimpulan. Namun, karena masih ada proses ekshumasi, kami tunggu proses ekshumasi," kata Anam.
BACA JUGA:Arya Saloka Sisakan Foto Bareng Amanda Manopo di Akun Instagram-nya, Putri Anne: Nggak Cemburu Sih..