JAKARTA. DISWAY.ID – Pihak Komnas HAM mengungkapkan fakta baru setelah malakukan pemeriksaan terhadap 20 video dari 27 titik CCTV.
27 titik CCTV tersebut melau dari Magelang sampai ke rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi aksi Polisi tembak Polisi dan menewakan Brigadir J ditangan Bhadara E.
Dengan hasil pemeriksaan 27 titik CCTV tersebut, dugaan Brigadir J dihabisi antara Magelang Jakarta dipatahkan oleh Komnas HAM.
Pihak Komnas HAM juga mengungkapkan bahwa 20 video dari 27 titik CCTV tersebut tidak terlihat adanya hasil editing.
BACA JUGA:Tegang! Kuasa Hukum Putri Candrawathi Ancam Poliskan Keluarga Brigadir J Jika Terus...
BACA JUGA:Jadi Otak Penembakan Istri Sendiri, Kopda Muslimin Ditemukan Meninggal Dunia
“Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 27 titik CCTV mengatakan bahwa dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” terang Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM.
Sebelumnya Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J pada Sabtu 23 Juli 2022 lalu mengaskan peristiwa tewasnya Brigadir J merupakan pembunuhan secara terencana.
"Mendiang itu sampai menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari menjelang pembantaian, dan salah satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," jelas Kamaruddin.
Pihak Komnas HAM juga menambahkan bahwa video dijelaskan secara scientific, apakah video itu kalau bahasa umumnya.
BACA JUGA:Antrean Beli Solar di Sejumlah SPBU Palembang Mengular Setiap Hari
“Terkait apakah ada editing atau tidak, tadi dijelaskan nggak ada, secara scientific” tambahnya.
Anam mengatakan, dari video 27 titik CCTV tersebut memperlihatkan bahwa Brigadir J masih hidup.
“Dari 27 titik kami lihat semua Magelang sampai Duren Tiga dan Kramat Jati, dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” jelasnya Anam.