JAKARTA, DISWAY.ID-- Mantan petinggi Polri, Irjen Napoleon Bonaparte menyinggung soal kasus Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang berlaru-larut.
Kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo telah menewaskan Brigadir Polisi asal Jambi tersebut.
Berdasarkan keteranagn awal polisi, baku tembak pada Jumat 8 Juli 2022 itu dipicu adanya teriakan istri Ferdy Sambo.
Brigadir J disebut masuk ke kamar atasannya itu, lalu Bharada E yang menegur disambut tembakan dari Brigadir J.
Akhirnya, peristiwa polisi tembak polisi itu menewaskan Brigadir J. Namun kematiannya disebut sejumlah pihak terdapat kejanggalan.
Irjen Napoleon sempat memberikan komentar terkait senjata Glock 17 yang sejatinya hanya seorang berpangkat Jenderal yang memilikinya.
Terbaru, ia juga memberikan komentar menohok, terkait lambannya penanganan kasus polisi tembak polisi ini.
Ia menyarankan agar semuanya diungkap dengan apa adanya. Ia menyinggung soal harga diri Polri.
Menurutnya, agar slogan tersebut untuk dibuktikan demi menjaga marwah Korps Bhayangkara.
"Dari dulu kita canangkan untuk Presisi, untuk Promoter menjaga marwah Polri. Buktikan sekarang daripada kita dicibir oleh semuanya seperti hari ini," kata eks Kadiv Hubinter Bareskrim Polri itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, ditulis Jumat 29 Juli 2022.
Napoleon berharap, Polri bisa membuka secara gamblang fakta sebenarnya di balik kasus tersebut.
"Saya berharap juga kepada teman-teman saya yang masih ada di Polri. Untuk adik-adik saya, sudahlah buka apa adanya. Terlalu mahal harganya," tegas Napoleon.