BACA JUGA:KPU Beberkan Catatan Terkait Anggaran Pemilu Serentak 2024
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsa mengonfirmasi bahwa pihaknya akan segera meminta keterangan dari tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan tes PCR ke Irjen Ferdy Sambo minggu depan.
Namun, tidak hanya ada nakes saja yang akan diperiksa, tetapi juga ada asisten rumah tangga (ART) dan sopir Ferdy Sambo.
Diketahui memang ada nakes yang melakukan tes PCR terhadap rombongan Ferdy Sambo pasca pulang dari Magelang, Jawa Tengah.
Akan tetapi sampai dengan saat ini, Komnas HAM masih belum berencana untuk melakukan pemeriksaan terhadap Ketua RT setempat.
BACA JUGA:LPSK Telah Lakukan Penilaian Psikologis Bharada E, Hasilnya?
BACA JUGA:Lukisan Jhonny Depp Laku Puluhan Juta Dolar Amerika Dalam Beberapa Jam di Castle Fine Art Inggris
"Asisten rumah tangga, sopir, dan orang-orang yang memang membantu Ferdy Sambo di rumahnya," kata Beka Ulung Hapsa di Kantor Komnas HAM, Jakarta pada Jumat 29 Juli 2022.
"Sementara Ketua RT belum akan diperiksa. Tetapi tenaga kesehatan yang waktu PCR itu akan dimintai keterangan," tambahnya.
Sementara itu, hasil otopsi awal dan ekshumasi jenazah Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J telah diminta untuk segera dipublikasikan ke publik.
Permintaan untuk mengumumkan hasil otopsi awal dan ekshumasi itu disampaikan langsung oleh Keluarga besar Marga Hutabarat
BACA JUGA:Permintaan Maaf Aktor Will Smith Tak Digubris Komedian Chris Rock, Ditelpon Tak Diangkat
BACA JUGA:Saran Jokowi ke Relawan pada Pertemuan di Istana Bogor: ‘Ojo Kesusu’ Pilih Capres 2024
Alasan Marga Hutabarat ingin hasil otopsi awal dan ekshumasi dipublikasikan yakni untuk adanya proses membandingkan antara keduanya.
Mereka menganggap tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan hasil dari kedua otopsi tersebut.