BACA JUGA:Temuan Beras Bansos Jokowi 'Rusak' Ditimbun, Ini Penjelasan JNE
Hal ini diungkapka Aryanto Sutadi di kanal YouTube dengan judul: "BENARKAH BHARADA E LEBIH SAKTI DARI JENDERAL?" yang diunggah pada 1 Juli 2022.
Tak hanya itu, Aryanto Sutadi juga menyoroti apakah Bharada E sudah diperiksa polisi atau belum
"Tidak jelas sudah diperiksa polisi atau tidak, karena sejauh ini polisi belum pernah merilis Bharada E sudah diperiksa dimana, apa pengakuannya? apa keterangannya? sehingga polisi membuat kesimpulan dia membela diri," ujar Aryanto.
Namun mantan Kadiv Hukum Polri ini menegaskan jika Bharada E sudah diperiksa oleh Komnas HAM.
BACA JUGA:Polisi Sudah Minta Keterangan Perusahaan Jasa Logistik Terkait Penimbunan Beras di Depok
"Sementara dari polisi sendiri belum ada penjelasan mengenai status dan kira-kira peranan dari Bharada E itu," ujarnya.
"Akibatnya publik semakin bertanya-tanya, dan kemudian muncul Bharada E 'sakti' dari persepsi publik, dan itu sebagi imbas dari pada publik yang selalu bertanya-tanya. Kenapa kok orang yang jelas dalam kasusnya dia menembak dan menimbulkan tewasnya Brigadir J, dan sampai sekarang kok sepertinya seperti tidak tersentuh hukum," ucap Aryanto.
Aryanto pun mengklaim, kini publik menduga dalam kasus ini Bharada E adalah pelaku utama tapi tidak tersentuh hukum.
"Lebih lucu lagi yang dirilis Polri pertama kali, di hari ke-3 setelah kejadian itu, kan diterangkan itu terjadi tembak menembak, Kemudian Brigadir J tembak duluan 7 kali , tapi Bharada E tidak kena. Sampai dibilang viewer punya ilmu lembu sekilan," ujarnya.
Lantas Aryanto menanggapi saran dari publik agar Bharada E dipakaikan Lie Detector untuk mengungkap misteri tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA:Temuan Beras Bansos Jokowi 'Rusak' Ditimbun, Ini Penjelasan JNE
"Lie detector itu tidak akan berperan baik apabila yang diperiksa biasa bohong, lie detector hanya bisa mempan untuk orang yang gak pernah berbohong," ujarnya.
"Ketika dites itu keliatan dari detak jantungnya itu kelihatan sekali orangnya berbohong atau tidak, tapi kalu orangnya serin berbohong orangnya tenang-tenang saja,itu kelemahan lie detector" sambungnya.
Selain itu Bharada E dikatakan sakti karena pada saat ia datang ke Komnas HAM dikawal banyak orang.
"Dibilang sakti karena ketika dipanggil Komnas HAM, kalau jenderal paling dikawal berapa orang 6-7 orang, ini Bharada E yang ngawal banyak orang pangkatnya lebih tinggi," tegasnya.