Dalam penjelasannya Kamaruddin yang didampingi sejumlah rekannya membenarkan bahwa hasil autopsi yang disaksikan dari saksi pihak keluarga (duta) menyebutkan ditemukan otak Brigadir J sudah tidak lagi berada di tempatnya.
“Ada lem di belakang kepala ketika diraba-raba. Lalu kepala dibotakin, setelah di botak ditemukan bekas lem. Nah ketika lem dicopot terlihat ada lubang dari belakang kepala tembus ke ujung hidung mentok. Berarti dia ditembak dari belakang,” jelas Kamaruddin.
Temuan ini cukup mengejutkan pihaknya, sebab dari kronologi dan penjelasan awal pihak kepolisian, antara Brigadir J dan Bharada E adu tembak.
“Kalau adu tembak artinya saling berhadapan. Peluru pasti mengenai tubuh (arah depan) bukan bagian kepala belakang. Peluru polri ini aneh, belum ada cerita peluru berputar, baru ada di Israel peluru bisa berputar,” ungkap Kamaruddin saat memasuki pintu masuk Bareskrim.
BACA JUGA:Kamaruddin Simanjuntak: Itu Pra Rekonstruksi Apa Latihan, Dedi Prasetyo: Jangan Memperkeruh Keadaan
“Seperti yang pernah saya tunjukan gambar sebelumnya dari arah bagian belakang peluru tembus di puncak hidung. Kedua ada tembakan dari bawah leher menuju bibir bawah,” jelasnya lagi.
Ketiga ada luka tembak dari dada kiri tembus ke belakang. Sementara keempat ada luka tembak pula di di pergelangan.
“Artinya ada 4 tembakan peluru yang tembus. Sedangkan di tengkorak ditemukan 6 retakan dan otak tidak ditemukan lagi di situ,” ungkap Kamaruddin.
Selain luka tembak dari catatan hasil autopsi terdapat luka di bawah mata. “Ada sobekan-sobekan diduga benda tajam, kemudian di atas alis, selanjutnya bahu sebelah kanan ada luka,” imbuhnya.
Dokter forensik belum tahu penyebabnya maka diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium.
Kamaruddin juga menyebut adanya patahan pada pergelangan tangan Brigadir J disusul dengan jari kelingking dan jari manis yang juga patah.
“Jelas ya peluru tembus kepala, leher di dada sama di pergelangan. Ini kenapa ada luka, kenapa patah patah. Kemudian di kaki sebelah kiri lebam dan ada resapan darah. Kita belum tahu apakah itu akibat hasil autopsi pertama atau termasuk dari unsur penganiayaan,” paparnya.
Selanjutnya pankreas tidak ditemukan lagi. Tidak tampak atau tidak ditemukan demikian juga kantong kemih.
BACA JUGA:Komnas HAM Dapat Bukti Baru atas Kematian Brigadir J, Ada Pengakuan Putri Chandrawathi?
“Itu sementara sedangkan yang lain seperti ginjal itu dipotong untuk diuji di demikian juga organ-organ lainnya diambil untuk otak ditemukan di bagian dada,” jelasnya.