Kabar lain yang belum bisa dipastikan kebenarannya adalah soal percakapan tentang pemberian uang dari PC kepada Brigadir Yosua.
Hal pemberian uang ini juga pernah diungkapkan Keluarga Brigadir J.
Rumor yang belum tentu kebenarannya itu beredar kemana-mana. Maka dugaan itulah mengapa handphone Brigadir J diklaim ‘hilang’.
Apakah mungkin diganti dengan handphone serupa, sehingga bukti bukti tersebut lenyap?
Termasuk pakaian, sepatu dan semua barang yang dikenakan Sambo juga raib belum ada bentuknya yang ditampilkan Polri.
Polri menjawab beberapa hari lalu bahwa handphone Brigadir Yosua diamankan Puslabfor. Ini untuk kepentingan penyidikan.
Dengan begitu alibi bahwa pihak yang menyuruh menghabisi Brigadir Yosua karena satu dan lain hal bisa diruntuhkan.
Semua masih misterius dan harus dijawab dari hasil penyidikan Polri.
Menurut praktisi hukum Syamsul Arifin, diperiksanya Sambo sebenarnya bukan sesuatu yang spesial.
BACA JUGA:Inilah 'Noda' Kombes Budhi Herdi Susianto sampai Dinonaktifkan dari Jabatannya
Apalagi Sambo mengaku sudah 4 kali diperiksa di Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya. “Benar tidaknya hanya Sambo dan polisi yang tahu,” jelasnya.
Keluarga Sambo dan publik saat ini hanya butuh unit-unit hp beserta seluruh nomornya milik Yosua.
Termasuk sopir ambulance, dokter-dokter yang melakukan autopsi awal, termasuk petugas RS.
“Seluruh unit hp dan nomornya itu akan memberi petunjuk dan bukti tentang tempus delicti dan locus delicti serta rangkaian fakta peristiwa pidana tersebut,” jelas Syamsul kepada Disway.id.