Namun tak disangka pada Sabtu, 6 Agustus 2022, Andreas dan penasihat kuasa hukum lainnya mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E.
Setelah perubahan kuasa hukum, Bharada E kepada pengacara barunya, Deolipa Yumara mengakui kebohongan terkait kasus penembakan Brigadir J.
Kali ini, pengakuan Bharada E terhadap Deolipa Yumara adalah ia mengaku bahwa mendapat perintah dari atasannya untuk menembak Brigadir J.
"Ya, dia diperintah oleh atasannya," jelas Deolipa Yumara saat dimintai keterangan, Minggu 7 Agustus 2022.
Sayangnya tak dijelaskan sosok atasan yang disebut Bharada E kepada pengacaranya ini.
BACA JUGA:Israel Bombardir Gaza, Puluhan Orang Tewas, Termasuk 6 Anak-anak
Hanya saja, Deolipa menyebut sosok atasan Bharada E ini adalah atasan yang dia jaga.
"Atasan langsung, atasan yang dia jaga," sambungnya.
Deolipa menjelaskan, Bharada E diperintah atasannya lansung untuk membunuh Brigadir J dengan penembakan.
"Ya, diperintahnya ya untuk melakukan tindakan pidana pembunuhan," jelasnya lagi.
Terbaru, selain sebagai tersangka, Bharada E juga akan mengajukan diri untuk membantu penyidik mengungkap kasus penembakan Brigadir J atau sebagai justice collaborator.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu pengacara Bharada E, Muhammad Boerhanuddin, ajudan yang ternyata hanya seorang sopir Irjen Ferdy Sambo itu telah mengungkap nama-nama yang terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.
"Semalam, kan, udah di-BAP. Semua udah disebutin, udah dijelasin semua di situ," jelas Boerhanuddin.
Sayangnya tak disebutkan secara rinci nama-nama dalam BAP tersebut.
"Nggak bisa. Itu kepentingan penyidik, belum bisa kita publish," kata Boerhanuddin.