Pandemi membuat banyak orang ingin punya bisnis online. Namun banyak yang tak segera memulainya karena takut atau bingung. Seminar Bisnis Disway-Digimaru Road to 100 With Dahlan Iskan bisa menjadi langkah pertama Anda untuk menuju sukses. Seminar bisnis online ini cocok untuk semua kalangan pengusaha, baik untuk pengusaha yang sudah mempunyai bisnis offline ataupun Anda yang belum pernah memulai bisnis sama sekali.
Tiket Seminar Bisnis online Road to 100 With Dahlan Iskan ini dijual terbatas. Anda pembaca Disway bisa mendapatkan harga khusus diskon Rp 100 ribu ▶ digimaru.org/roadto100 (kupon: disway100) atau Whatsapp ke 0819-3179-6888 selama persediaan masih ada.
–-
INI bedanya pengusaha online dengan offline. Mental pengusaha offline lebih terbiasa bakar duit di awal usaha. Untuk sewa toko setahun dan membayar karyawan kadang butuh anggaran hingga Rp 150 juta bahkan miliaran, tergantung dari jenis bisnisnya. Sedangkan banyak pengusaha online yang tidak punya anggaran, sehingga tidak berani keluar modal untuk desain grafis, branding, endorse dan iklan.
“Mentalnya jelas beda,” tutur Michael Sugiharto, Direktur Digimaru saat ditemui di Disway News House. Michael melihat ada perbedaan mental antara orang yang sudah punya bisnis offline atau toko, dengan mereka yang belum pernah memulai bisnis sama sekali.
Director Digimaru Michael Sugiharto memandu Seminar Bisnis Road to 100 edisi sebelumnya. -Digimaru-
Keberanian berIklan dan membangun team desain dan video konten organik sangat penting untuk memperkuat branding bisnis online. Bagi Digimaru, branding adalah aset terbesar sebuah perusahaan yang bisa membawa bisnis berkelanjutan atau sustainable. Karena dengan branding pengusaha tidak perlu melakukan strategi banting-bantingan harga untuk memenangkan persaingan bisnis di dunia maya.
“Ada yang tanya ke kami waktu seminar. Saya sudah iklan tapi kok penjualannya sulit naik,” kata Strategic Director Digimaru Andi Firmansyah. Masalahnya bukan hanya iklan saja, tetapi bisnis online itu harus dilihat secara menyeluruh secara komprehensif. Anda tidak bisa beriklan dengan efektif jika tidak ada arahan branding yang jelas. Dan iklan saja tanpa didukung dengan posting organik tetap tidak bisa membangun Branding. Sehingga tidak terjadi konversi dan menyebabkan omzetnya kecil.
Mentor Digimaru Andri Firmansyah memberi evaluasi di akhir Online Shop War Game.-Digimaru-
Berapa budgetnya dan sudah seberapa intens Anda beriklan? tanya Andri yang merupakan Instagram dan Facebook ads expert. Ternyata budget-nya hanya Rp 30 ribu per hari. Andri langsung tahu masalahnya di mana. Branding memang butuh modal. ”Jangankan Rp 30 ribu, Ada yang sehari sudah budget iklan Rp 100 ribu pun masih belum ada penjualan. Jangan sering menganggap bahwa setiap beriklan harus langsung konversi jika belum membangun branding bisnis Anda dengan benar.” kata alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) itu.
Michael pun menimpali. Ia membandingkan dengan pengusaha real estate agent yang memulai bisnis jual beli properti. “Iklan baris sehari tayang saja, biayanya sudah Rp 300-400 ribu di koran, itupun belum tentu ada yang telepon dan harus iklan minimal seminggu baru bisa ada hasil” ucap Michael.
Brand Director Digimaru Anthony Soehartono juga menyahut. Persepsi pebisnis online yang benar harus dibentuk dahulu sebelum melangkah. Para mentor Digimaru akan sharing dan mengajarkannya dalam Online Shop War Game yang menjadi inti acara seminar Road to 100 with Dahlan Iskan. Game simulasi bisnis online ini sangat seru dan akan membuka wawasan serta pemahaman Anda tentang bisnis online. Bahkan Founder Harian Disway Dahlan Iskan yang akan jadi pembicara nanti, juga antusias ingin ikut bermain dalam game simulasi bisnis online itu.
BACA JUGA:Online Shop War Game di Seminar Bisnis Digimaru-Disway Road to 100 With Dahlan Iskan
Anthony Soehartono, mentor paling junior di Digimaru itu punya banyak pengalaman menangani branding banyak perusahaan, mulai dari size umkm hingga yang level nasional yang besar. Bahkan ada yang omzetnya ratusan miliar.
Banyak perusahaan yang bisa membayar influencer, beriklan jutaan per hari. Lalu, membuat website hingga sosial media. Desain grafisnya pun dibayar mahal karena sudah punya reputasi, namun tetap tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. “Banyak orang kaya lama (OKL) yang sudah punya pabrik gede, bisa bayar berapa pun. namun, jika tidak tahu strateginya, ya bisnis onlinenya tidak bisa jalan seperti yang diharapkan,” kata Co-founder dan Director BrandPartner itu.