"Saya sudah cek pada semua orang yang dipanggil. Kalimatnya sama, cuma nangis mondar-mandir di meja," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Mahfud MD, ada kalimat juga yang dilontarkan Ferdy Sambo agar orang percaya kepadanya.
"Kalau saya ada di situ saya tembak sendiri sampai mati lebih parah'," kata Mahfud MD menirukan teriakan Irjen Ferdy Sambo yang dia dapat dari orang-orang yang datang menemui Sambo.
Sejak itu, Mahfud MD menduga kuat bahwa kesimpulannya yang terjadi pada kasus brigadir J bukan baku tembak di antara ajudan.
"Kompolnas akhirnya saya minta menarik diri dari (skenario) tembak menembak. Tidak ada tembak menembak, yang ada adalah penembakan," tegasnya.
BACA JUGA:Mengenal Sosok AKP Rita Yuliana, Polwan Cantik yang Kini Menjanda Gegara Ferdy Sambo
Kapolda Metro Jaya Ikut Terseret
Bermula dari berpelukannya dengan Ferdy Sambo yang akting menangis difitnah, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ikut terseret pusaran kasus pembunuhan Brigadir J.
Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dengan Ferdy Sambo bertemu pada 13 Juli 2022.
Beredar kabar, Fadil Imran juga menjalani pemeriksaan soal kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo.
Fadil juga diduga terlibat dan berperan dalam skenario Irjen Ferdy Sambo melakukan obstruction of justice.
Terkait keterlibatan Fadil Imran ini, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo enggan menjawab kabar pemeriksaan Kapolda Metro Jaya itu.
"Nanti diinfokan apabila sudah ada," kata Dedi Prasetyo dikutip dari wartakotalive.com, Senin (15/8/2022).
Saat ini, ucapnya, tim sedang fokus melengkapi berkas perkara kematian Brigadir J agar segera dikirim ke Kejaksaan.