KPK Masih Penyelidikan Whoosh, Fokus Pengadaan Lahan Halim–Bandung

KPK Masih Penyelidikan Whoosh, Fokus Pengadaan Lahan Halim–Bandung

Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu -Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) masih berjalan. Fokus utamanya yaitu pembebasan lahan yang disebut menjadi titik rawan permainan oknum.

“Karena ini masih penyelidikan, materinya itu terkait dengan lahan sebetulnya. Jadi bukan masalah prosesnya, terkait dengan pembebasan lahan,” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Asep menegaskan, lembaganya tengah mendalami dugaan adanya praktik jual-beli aset negara yang kembali dijual ke negara dalam proses pembebasan tanah proyek Whoosh.

BACA JUGA:Heboh Video Syur 4 Menit 28 Detik, Lisa Mariana Disebut Tersangka: Main Bareng Pria Bertato

“Ada oknum-oknum yang seharusnya ini milik negara, tapi dijual lagi ke negara. Jadi kami tidak sedang mempermasalahkan Whoosh-nya, tapi laporan yang masuk ini soal pengadaan tanahnya,” tegas Asep.

Meski belum merinci titik lokasi yang bermasalah, KPK memastikan penyelidikan mencakup jalur Halim hingga Bandung, sepanjang lintasan proyek prestisius senilai ratusan triliun itu.

Asep mengungkapkan, kasus ini sudah masuk tahap penyelidikan sejak awal 2025, namun berjalan secara tertutup.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” katanya.

Sejumlah laporan menyebut, modus yang ditelusuri KPK berkaitan dengan penggelembungan harga (mark up) dan jual-beli lahan fiktif dalam proyek yang diklaim menjadi simbol kemajuan transportasi modern Indonesia itu.

BACA JUGA:Geger Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York Dituding 'Komunis' dan Terancam Diusir dari Amerika

Sebelumnya, mantan Menko Polhukam Mahfud MD juga menyoroti dugaan ketidakwajaran dalam pembiayaan proyek Whoosh.

Dalam unggahan di kanal YouTube-nya, Mahfud mengungkap perbedaan mencolok antara biaya pembangunan versi Indonesia dan China.

“Menurut pihak Indonesia, biaya per kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Tapi di China sendiri hitungannya hanya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat kan,” ungkap Mahfud.

Selain itu, ia juga menyoroti beban utang proyek Whoosh yang menembus Rp4 triliun pada 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads