JAKARTA, DISWAY.ID-- Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjadi salah satu aktor pilihan Irjen Ferdy Sambo dalam upaya menutup-nutupi kebenaran peristiwa tewasnya Brigadir J di Duren Tiga.
Nama eks Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjadi sosok vital dalam skenario yang dibangun Ferdy Sambo.
Dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo merupakan penyusun narasi-narasi yang disampaikan kepada media.
BACA JUGA:Polri Sudah 'Babak Belur', Rocky Gerung: Saya Senang Ada Kekacauan, Tapi...
Skenario atau narasi yang dibangun Ferdy Sambo bermuara kepada Kombes Pol Budhi Herdi.
Setelah peristiwa penembakan Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 lalu, ada jeda tiga hari yang sejauhh ini belum terungkap apa-apa saja yang terjadi.
Namun yang jelas, tiga hari itu kasus tewasnya Brigadir J sangat hening, sementara jenazah korban sudah berada di rumah duka di Muaro Jambi pada 9 Juli 2022.
Kasus ini akhirnya baru disampaikan kepada publik pertama kali pada Senin 11 Juli 2022.
BACA JUGA:MUI Dukung Pesulap Merah untuk Ungkap Tabiat Perdukunan: Itu Sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW
Narasi yang digaungkan pertama kali adalah persitiwa baku tembak atau biasa kita kenal polisi tembak polisi antara Brigadir J dengan Bharada E.
Pemicunya adalah disebutkan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di rumah dinas Ferdy Sambo itu.
Sosok polisi yang menyampaikan gambaran peristiwa tersebut adalah eks Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Kombes Pol Budhi Herdi lalu mengatakan bahwa Putri Candrawathi sudah membuat laporan terkait pelecehan pada 9 Juli 2022 di kantor tempatnya bertugas.
BACA JUGA:Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Cacar Monyet, Umumnya Muncul Ruam di Wajah
Tak berhenti sampai di situ, selama tiga hari dari Senin hingga Rabu, Kombes Pol Budhi Herdi yang selalu tampil di depan media.