Polri Sudah 'Babak Belur', Rocky Gerung: Saya Senang Ada Kekacauan, Tapi...

Polri Sudah 'Babak Belur', Rocky Gerung: Saya Senang Ada Kekacauan, Tapi...

Rocky Gerung Singgung Simpang Siur KKB Papua Tembak Mati Prajurit TNI -Rocky Gerung Official-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung mempertanyakan, mau sampai mana ujung dari kasus besar pembunuhan berencana Brigadir Yoshua yang dilakukan Ferdy Sambo.

Apakah kasus Brigadir J ini ingin melihat Polri yang jadi berantakan atau bagaimana ke depannya?

Disebut Rocky Gerung, bukan tidak mungkin di belakang keberantakan itu lalu adanya agenda politik yang masuk.

BACA JUGA:MUI Dukung Pesulap Merah untuk Ungkap Tabiat Perdukunan: Itu Sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW

BACA JUGA:Prediksi Persija Jakarta vs Persita Tangerang, Thomas Doll: Kami Akan Menampilkan yang Terbaik

Agenda politik yang dimaksud yakni Pemilu 2024 mendatang bisa ditunda dengan alasan institusi Polri sedang mengalami kekacauan.

Rocky Gerung meminta kekacauan yang sudah sangat berantakan ini harus ada batas jelasnya, jangan sampai melebar ke ranah lain yang tidak perlu sampai dilakukan.

"Jadi sekali lagi, bagian-bagian ytang retak ini justru musti di lem dulu baru nanti kita bongkar ke masalah yang lain," ujar Rocky Gerung dikutip dari video yang ada di kanal YouTube-nya pada Rabu, 24 Agustus 2022.

"Nah, hal-hal yang sekarang beredar, semua dibikin retak, itu kan persoalannya. Nanti ada versi yang membela Sambo, ada versi yang membela Bareskrim, jadi pertarungan itu yang nggak akan habis, sementara kita masuk di tahun pemilu," tuturnya menambahkan.

BACA JUGA:Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Cacar Monyet, Umumnya Muncul Ruam di Wajah

BACA JUGA:Kadiv Propam Simpan Uang Ratusan Milliar di Rumah, Wajar? Pakar Tindak Pidana Pencucian Uang Buka Suara

Rocky Gerung mengaku senang apabila ada kekacauan yang terjadi, tetapi dia tidak senang juga apabila kekacauan itu sampai merusak dan menyulitkan masyarakat.

"Saya senang aja ada kekacauan, tapi kekacauan itu akibat pada sara, kesulitan rakyat, itu yang saya enggak senang," papar Rocky.

"Jadi tetap diminta sebetulnya, pada akhirnya Presiden Jokowi harus memutuskan secara cepat, apa yang mesti dilakukan oleh kepolisian supaya sekaligus di uji pengetahuan presiden dan kemampuan dia untuk paham bahwa kepolisian itu ada di dalam situasi yang sangat rapuh. Jangan presiden seolah-olah lempar isu aja lalu nunggu diujung nanti oke padahal sudah disiapkan pengganti Sigit," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: