BACA JUGA:Kamaruddin Simanjuntak Bongkar Sosok Jenderal Bintang 3 yang Takut Ferdy Sambo
Tak lama kemudian Kamaruddin mendapat kabar bahwa bukti-bukti tersebut malah ditolak.
"Pulang-pulang bawa teman perwira menengah 'Bang buktinya ditolak bang' karena yang diterima bukti dari dokter forensik," sambung Kamaruddin.
Kamaruddin kembali menuturkan, Perwira Menangah itu memberikan alasan karena pimpinannya tidak bisa menerima bukti-bukti yang sudah dinotariskan itu.
"Kami mengirimkan duta 2 orang, ini hasil penguatan mereka," tegas Kamaruddin.
"Mohon maaf bang pimpinan kita tidak bisa menerima," ucap Kamaruddin menirukan jawaban perwira menengah.
Lantas Kamaruddin menyimpulkan jika pengamatan 2 dokter ini ditolak, maka hasil visum akan mengikuti hasil autopsi pertama.
BACA JUGA:Ferdy Sambo Ajukan Banding, Kamaruddin Ingatkan Komisi Kode Etik: Hiraukan Saja
BACA JUGA:Kamaruddin: Akal-akalan Sambo Supaya Dapat Hak Pensiun Makanya Ajukan Banding
Kamaruddin merasa heran, hasil ulang autopsi Brigadir J dari dua orang dokter pihak keluarga yang menurut sangat akurat adanya penyiksaan, malah ditolak.
"Saya sudah berpikir bergitu karena ini data yang begitu akurat kok ditolak," tegasnya.
Sehingga, Kamaruddin pun menyebarkan bukti-bukti itu ke media sosial dengan alasan agar masyarakat tahu.
"Maka saya sebarlah ini ke media sosial. Pokoknya masyarakat harus tahu," sambungnya
Karena menurutnya, masyarakat Indonesia adalah pemilik negara ini sebagai pemegang saham.
Penolakan ini, lanjut Kamaruddin, cukup aneh dan ia meyakini ada pengaruh mafia untuk mengubah informasi dan data hasil autopsi ulang Brigadir J yang dilakukan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).