Dalam perjalanan tersebut, saudari PC menggunakan mobil yang berbeda dengan saudara Brigadir J dan sesampainya di Sanggulaing saudara FS telah berada di rumah.
“Dari temuan kami, Brigadir J masih hidup sesampainya di Jakarta hingga pukul 16.31 WIB dan hal ini telah terkonfirmasi berdasarkan hasil penyelidikan, dan kami telah mengkonfirmasikan hal itu dengan beberbagai data yang ada di Komnas HAM,” papar Anam.
Sedangkan peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo nomer 46 Sangguling, dimana saudari PC menceritakan peristiwa di Magelang ke saudara FS, sehingga membuat FS menjadi kecewa dan marah.
BACA JUGA:Ini 'Mantra' Ferdy Sambo untuk Hasut Bawahannya Habisi Nyawa Brigadir J: Percuma Ada Bintang Dua!
BACA JUGA:Terkuak! Ini Kecurigaan Bripda AP Sebelum Gerebek Istrinya Berduaan Bareng Anak Kades di Hotel
Kemudia saudara FS memanggil Bripka RR dan Baharad RE ke lantai tiga untuk menanyakan perihal peristiwa yang terjadi di Magelang dan merencanakan uapaya penindakan terhadap Brigadir J.
“Dalam peristiwa ini kami menangkap adanya perencanaan terkait dengan pembunuhan,” tabah Anam.
Anam juga menjelaskan tentang peristiwa penembakan Brigadir J yang terjadi pada tanggal 8 Juli 2022.
BACA JUGA:Komentar Menohok Supir Bus Jawa-Sumatera Naiknya BBM Solar, ‘Nyarinya Aja Susah Malah Dinaikin’
Ada beberapa versi yang beredar, dimana terdapat beberapa perbedaan siapa yang menembak duluan apakan Bharada E atau Ferdy Sambo, namun semua versi ini akan diuji oleh pihak pengadilan dan yang akan memutuskan.
Dalam kesempatan itu Anam juga menjelaskan bahwa pihaknya juga mendapatkan beberapa foto sesaat setelah peristiwa penemabakan Brigaadir J.
Dalam foto tersebut tak hanya menunjukan senjata, bekas tembakan, namun juga memperlihatkan beberapa anggota kepolisian yang menkonsolidasi tempat kejadian beberpa saat setelah penembakan Brigadir J.
BACA JUGA:Heboh Polisi Tangkap Basah Istri Selingkuh Dengan Anak Kades di Kamar Hotel, Ini Barang Buktinya