JAKARTA, DISWAY.ID - Polri terus bersikeras membongkar misteri kematian santri gontor. Diduga santri berinisila AM (17) ini menjadi korban kekerasan.
Anggot Polri dari Polres Ponorogo, Polda Jawa Timur akan bongkar misteri kematiannya dengan memeriksa 18 saksi termasuk dua terduga pelaku.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengungkapkan jika saksi juga berasal dari staf pengasuhan pesantren, dokter, dan beberapa staf IGD rumah sakit pesantren.
"Update ada 18 orang saksi yang diperiksa sampai hari ini. Untuk beberapa saksi lain akan kami update lagi," terang Nikolas, Kamis 7 September 2022.
BACA JUGA:Lihat Kuat Ma`ruf di Kamar Bersama Putri Candrawathi, Bripka RR ke Yosua: Kamu Tadi Ditanyain Ibu
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, terduga pelaku berjumlah dua orang berstatus senior korban.
Sedangkan, dua korban lain sudah sehat dan kembali beraktivitas.
"Terduga pelaku saat ini masih proses pemeriksaan. Sudah ada dua orang. Santri semua, senior korban," tandasnya.
Misteri kematian santri ini mencuat awalnya karena beredar video seorang ibu menangis di depan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Orang Pendemo Dari GPI Sebagai Tersangka
Sang ibu bernama Soimah rupanya tengah mengadukan kepada Hotman Paris bahwa anaknya, Albar Mahdi meninggal tidak wajar di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Soimah yang asal Palembang, Sumatera Selatan itu terpukul anaknya saat menjadi santri di pondok modern tersebut malah meninggal tidak wajar.
"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1, Jawa Timur. Meninggalnya jam 06.40 tapi dikabari pihak pesantren jam 10 pagi," tutur Soimah sambil menangis, seperti terlihat melalui video yang diunggah akun Instagram Hotman Paris, Senin 5 September 2022.
Soimah meminta keadilan untuk anaknya kepada sang pengacara.