Mengapa Kuat Ma'ruf mengacungkan pisau, dan Brigadir J mencoba untuk masuk ke Kamar Putri Candrawathi.
“Karena tidak tahu maka klien saya bertanya. Ada apa? Kuat lalu menjawab tidak tahu, kok si Josua lari?, kuat kembali mengaku tidak tahu,” jelas Erman Umar seraya menirukan ucapan kliennya.
Selanjutnya Ricky mendapat perintah dari Putri Candrawathi memanggil Brigadir J.
Ricky Rizal pun sempat mencari tahu. Namun sebelumnya Ricky bertanya ke Putri, ada apa yang terjadi.
“Ricky Rizal ke kamar karena dipanggil. Lalu menanyakan apa yang terjadi. Sayangnya pertanyaan tidak dijawab oleh Putri. Sebaliknya Putri bertanya di mana Yosua,” jelasnya.
Ricky kemudian memanggil Brigadri J atas perintah Putri.
Brigadir J kemudian masuk ke kamar Putri. Ricky lantas pergi ke luar kamar dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.
Erman menyatakan tak tahu menahu soal pelecehan yang dilakukan Yosua terhadap Putri.
“Bripka Ricky sempat bertanya kepada Josua ada apa, tapi dijawab sudah tidak ada apa-apa Bang. Jadi selama di Magelang, Bripka Ricky Rizal tidak mendapatkan informasi tentang pelecehan,” tutur Erman Umar.
BACA JUGA:Rintihan Putri Candrwathi di Magelang Diungkap Susi, Brigadir J Mengendap-endap dari...
Pengakuan Susi
Baru-baru ini juga tersirat kabar ada peran penting dari sosok asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf dalam peristiwa berdarah ini.
Pada keterangan awal, ada dugaan Brigadir J sempat membopong tubuh Putri Candrawathi ke kamar. Namun, kabar itu tidak terungkap dalam rekonstruksi.
Sebab, niat Brigadir J dan Bharada E membopong tubuh Putri Candrawathi dari ruang TV ke kamar itu dilarang oleh Kuat Ma'ruf.
Kondisi Putri Candrawathi saat itu sedang sakit, namun adegan itu tak sepenuhnya dipublikasikan di Youtube Polri TV.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, niat Brigadir J untuk membopong ibu Putri tidak sampai terlaksana.