Alasannya, pihak pengadilan hanya ingin memastikan bahwa pelaku tidak gila saat beraksi.
“Motif tidak harus ada, tapi kadang saat hakim mau tahu juga motif pelaku. Apakah orang sehat atau gila? Sehingga dicari motifnya, kalau tidak gila sebetulnya cukup,” tuturnya.