Ia menyebut, Pratama Arhan sudah melalui pahit dan manis perjalanan hidup sebelum akhirnya cukup sukses di lapangan hijau.
Pria kelahiran Blora itu harus meelewati lika-liku perjalanan hidup yang cukup pahit dan panjang sebelumnya.
BACA JUGA:Ini yang Bikin Konsumen Tetap Setia Dengan Vivo Meskipun Alami Kenaikan Harga
Bahkan sang ibu, Surati mengaku ia mau tidak mau harus meminjam uang (utang) demi bisa membelikan Arhan sepatu sepak bola.
Selain itu, utang yang dilakukan Surati juga dilakukannya untuk bisa mendaftarkan sang anak ikut turnamen.
Awal mula Arhan senang bermain sepak bola yakni pada saat dirinya masih menginjak pendidikan sekolah dasar (SD).
Pada saat itu, Arhan masih gemar bermain bola plastik bersama teman-temannya di kampung halaman.
BACA JUGA:Resmi! Borneo FC Datangkan Andre Gaspar, Pelatih Berpengalaman
BACA JUGA:Buruh Demo di Kantor Pusat Produsen Sepeda Motor Nozomi, Tuntut Dipekerjakan Kembali
"Arhan dari kelas dua SD udah main bola plastik di depan rumah tetangga dengan anak-anak yang lain, karena di sini tidak ada lapangan bola," ujar Surati, dikutip dari Youtube.
Semakin serius dengan dunia sepak bola, Arhan akhirnya menjajal kemampuannya untuk masuk ke SSB Putera Mustika di Blora.