JAKARTA, DISWAY.ID - Bahtiar namanya. Sosok yang satu ini tak asing lagi di ruang lingkup Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pria pekerja keras, ulet, tegas, dan mampu menyatukan semua instrumen pemerintahan dan di luar pemerintahan.
Wajar jika pria kelahiran Bone, 16 Januari 1973 mendapat dukungan suara signifikan dari total sembilan fraksi yang ada di DPRD DKI Jakarta.
Sejumlah fraksi yang mendukung yakni PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Nasional Demokrat, dan Golongan Karya.
Pria yang kini duduk sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri itu, dipandang tepat menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Lalu apa pengalamannya? Bahtiar cukup dekat dengan insan media, gayanya yang akrab, dan mampu berkomunikasi baik secara personal dan lembaga bisa menghadirkan pemerintahan DKI Jakarta yang terbuka.
Di sisi lain, Bahtiar sosok yang responsif, cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan kompleks.
Mendagri Tito Karnavian pernah memberikan kesempatan kepada Bahtiar menjadi Pj Gubernur Kepulauan Riau.
BACA JUGA:DPRD DKI Jakarta Serahkan 3 Nama Calon Pj Gubernur ke Kemendagri
Bahtiar dipercaya menggantikan Isdianto yang cuti untuk mengikuti Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) 2020.
"Kalau saya lihat semua berjalan lancar di tangan Bahtiar. Ia bisa menempatkan diri sebagai Pj Gubernur. Cepat beradaptasi. DKI memang butuh sosok seperti beliau, dan yang terpenting bersih," terang pengamat politik Jerry Massie kepada Disway.id, Selasa 4 Oktober 2022.
Bahtiar, sambung Jerry, punya pengalaman bagus, dalam menjalankan roda pemerintahan.
Selain pernah duduk sebagai Kepala sub Direktorat Ormas Dirjen Polpum Kemendagri, Lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri itu juga sempat dipercaya sebagai Kepala Pusat Penerangan.
BACA JUGA:DPRD DKI Jakarta Voting untuk 3 Nama Calon Pj Gubernur