JAKARTA, DISWAY.ID-- Sejumlah perwakilan superter tim sepak bola tanah air mengikuti rapat koordinasi terkait Evaluasi dan Perbaikan Prosedur Pengamanan Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia.
Rakor tersebut dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Jakarta, Kamis 7 Oktober 2022.
Di antara perwakilan superter tim sepak bola yang hadir mengikuti rakor yaitu dari Bonek, Aremania, The Jakmania dan Bobotoh.
BACA JUGA:Lokasi Runtuhan di MTsN 19 Pondok Labu Dipasang Garis Polisi, Tidak Menggangu Kegiatan Belajar
Para suporter sepakat dan komitmen untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Zainudin Amali mengungkapkan, pertemuan ini sedianya melakukan evaluasi keberadaan suporter dalam setiap pertandingan sepakbola.
Disebutkan Zainudin Amalin, memang ada rivalitas suporter sering kali terjadi hingga membuat gesekan di lapangan. Namun itu, pentingnya mengedepankan sportivitas serta komitmen bersama.
"Satu hal penting mengenai suporter itu menjadi hal yang kita dengarkan masukannya. Kita tahu bahwa suporter itu sudah ada pasal-pasal yang mengatur dan ada hak-haknya," Kata Zainudin Amali Usai rapat, Kamis 6 Oktober 2022
Zainudin Amali juga mengatakan adanya bentrokan, adanya perselisihan karena kurangnya sosialisasi pihak terkait yakni PSSI kepada suporter.
"Mungkin belum bersosialisasi dengan baik kepada suporter dan itu menjadi tugas PSSI serta elemen-elemen pihak yang terkait untuk mensosialisasikan tersebut agar tidak terulang kembali," katanya.
"Saya mendapatkan komitmen dari para suporter yang selama ini dianggap selalu berlawanan bahkan dikonotasikan kerusuhan," ujarnya.
Tak hanya itu, Zainudin Amali menjelaskan tidak cukup hanya pertemuan ini saja dan harus banyak sosialisasi yang meluas.
"Kepada suporter tidak cukup hanya pertemuan seperti ini, mereka harus disosialisasikan dengan luas karena mereka bagian dari sepakbola," jelasnya.
BACA JUGA:Temuan Komnas HAM Atas Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Sebabkan Suporter Panik
Ditegaskan Zainudin Amali, para suporter sudah sepakat akan menghilangkan narasi-narasi yang memprovokasi lawan karena rawan menimbulkan kericuhan.