BACA JUGA:Puluhan RT Terendam Banjir, Wagub DKI: Tidak Hanya Jakarta
"Ada pintu yang terbuka sempit, ada pintu yang tertutup, itu yang membuat banyak terjepitnya korban," ungkapnya.
Pihaknya juga sedang mendalami rencana pengamanan Polisi pada pertandingan itu.
Menurut Anam, rencana pengamanan itu sangat penting untuk di dalami. Salah satunya untuk menjawab pertanyaan publik soal penggunaan gas air mata dalam stadion.
"Dalam konteks ini yang paling penting sekali sedang dalam proses mendalami bagaimana perencanaan pengamanannya. Perencanaan pengamanan ini sangat penting, kalau ada pertanyaan kenapa kok gas air mata masuk dalam stadion, itu adanya di perencanaan pengamanan," ungkapnya.
Dia mengatakan, matang atau tidaknya rencana pengamanan bisa diukur dari upaya yang dilakukan sebelum petugas diterjunkan untuk pengamanan stadion.
BACA JUGA:Gapura Little India di Jakarta Pusat Diresmikan, Anies: Ini Adalah Kota Global
"Apakah perencanaan pengamanannya tidak matang, apakah ada breafing, ada simulasi sehingga masing-masing orang petugas keamanan khususnya petugas keamanan yang BKO dari luar kota Malang itu mengetahui titik-titik krusial, bagaimana budaya-budaya suporter khususnya suporter Aremania." tandasnya.
Sebelumnya diketahui, kerusuhan terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022, berakhir dengan kekalahan tuan rumah Arema FC atas Bajul Ijo.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut menjadi sorotan banyak publik.
Jumlah korban jiwa yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan itu tak sedikit, dimana menyentuh 125 orang.