JAKARTA, DISWAY.ID - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah 88,8% selesai. Proyek ini bisa menumbuhkan titik-titik ekonomi baru. Progresnya pun langsung dicek oleh Presiden Joko Widodo hari ini.
Minimal penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung mewujudkan trasportasi massal yang baru, lebih cepat dan terintegrasi.
"Alhamdulillah sudah 88,8 persen. Banyak tantangannya, tapi harus kita hadapi kita atasi," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis 13 Oktober 2022.
BACA JUGA:Erick Thohir Serahkan Surat Khusus Presiden Jokowi ke Presiden FIFA, Bahas Sepakbola Indonesia
Sementara itu Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam keterangannya, Kepala Negara berharap proyek KCJB yang telah mencapai 88,8 persen tersebut dapat meningkatkan mobilitas, daya saing, hingga munculnya pertumbuhan ekonomi baru.
“Kita harapkan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat. Kemudian daya saing kita juga akan makin kuat," ujar Presiden Jokowi.
"Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi,” ujar Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan di Stasiun Tegalluar, Kawasan Infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Kabupaten Bandung.
BACA JUGA:Menhub: Kereta Cepat Jakarta–Bandung Hanya Butuhkan Waktu 36-45 Menit
Selain di dalam negeri, Presiden juga berharap proyek KCJB–yang merupakan kereta cepat pertama di ASEAN tersebut–dapat meningkatkan konektivitas antarnegara di ASEAN. Menurut Presiden, rencana tersebut sudah masuk ke dalam rencana besar ASEAN dalam rangka meningkatkan daya saing di kawasan.
“Itu sudah menjadi gagasan besar di ASEAN agar konektivitas antarnegara ASEAN ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa proyek KCJB ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok. Meskipun sempat mengalami kendala dalam pembangunan beberapa terowongan, namun Presiden menargetkan proyek tersebut akan mulai beroperasi pada Juni mendatang.
“Peluncuran nanti untuk operasional insyaallah kurang lebih nanti di bulan Juni tahun 2023,” ucap Presiden.
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang.