Menhub: Kereta Cepat Jakarta–Bandung Hanya Butuhkan Waktu 36-45 Menit
Instalasi rel Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dipasang.-Foto: Kemenhub-
JAKARTA, DISWAY.ID - Proyek Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) kini sudah mulai bergerak.
Kabarnya Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) sudah mulai dikirimkan ke Indonesia dari Tiongkok.
Terkait hal ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara.
Ia mengatakan rangkaian kereta tersebut ditargetkan sudah mulai menjalani tes dinamis pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.
BACA JUGA:5 Jenis Makanan Diklaim Bisa Bersihkan Paru-Paru, Buruan Dicoba Yuk
“Proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia – Tiongkok yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu mari kita dukung proyek KCJB ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Menhub saat konferensi pers virtual dikutip dari laman Kemenhub, Sabtu 6 Agustus 2022.
Menhub menuturkan, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1 dan memiliki desain yang ramping sehingga kecepatan kereta bisa mencapai 350 km/jam. Nantinya, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun.
“Waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan,” paparnya.
Kehadiran KJCB diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.
BACA JUGA:Akhirnya! Putri Candrawathi Besuk Ferdy Sambo di Mako Brimob: Saya Ikhlas Memaafkan...
“Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan,” tandasnya
Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama, menilai proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, telah bermasalah sejak awal pembangunan.
“Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, selain bermasalah dari sisi pembiayaan dan pengelolaan keuangan, juga bermasalah secara teknis”, ujarnya dalam Konpers yang Jumat siang 5 Agustus 2022.
Suryadi mengatakan, bahwa penyebab utama molornya pembangunan tersebut dikarenakan adanya temuan geologis tanah yang berbeda dari apa yang di perkirakan.
“Seharusnya, aspek teknis soal kontur tanah-geologi tanah seperti ini sudah selesai di awal dengan studi yang memadai, tidak lagi ditengah jalan baru tahu ternyata jenis tanahnya seperti ini (sulit)”, tegas Suryadi.
BACA JUGA:Bharada E Jadi Saksi Kunci, Syamsul Arifin: Polri dan LPSK Wajib Lindungi Justice Collaborator
Ia pun mengkritik lokasi stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.
“Seharusnya peletakan stasiun itu berdekatan dengan pusat aktivitas masyarakat. Sementara, ini (KCJB) tidak. Artinya, kereta cepat ini belum menjadi solusi transportasi Jakarta-Bandung”, ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, menurut Suryadi, agar pembangunan proyek bermasalah ini tidak terulang kembali, perlu dibentuk pansus guna mendalami setiap masalah yang ada.
“Dari sisi perencanaan konstruksi, pembangunan Kereta Cepat Jakarta- Bandung ini sangat bermasalah. Kami siap mendalami masalah ini dalam bentuk Pansus agar kerugian negara tidak terulang”, pungkasnya.
Kereta cepat, Menhub, durasi Jakarta-Bandung, proyek kereta cepat, Tiongkok
proyek kereta cepat mengkhawatirkan, rencana pembangunan kereta cepat, menhub ungkap rencana pembangunan kereta cepat, berita viral terkini, kabar terbaru hari ini,
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: