BACA JUGA:Mahasiswa Indonesia Dominasi Shell Eco-marathon 2022 di Mandalika
Komponen pengapian seperti busi, saringan udara, koil, alternator, serta kabel-kabel dan sambungannya rawan rusak kalau terkena banjir.
Hati-hati ketika memeriksa ECU (Electronic Control Unit) karena sangat sensitif dan berisiko mengalami kerusakan fatal.
3. Bawa Mobil ke Tempat Aman
Mobil bisa didorong ke lokasi yang lebih aman, tapi jangan paksakan kalau kondisinya berbahaya seperti arus air kuat atau banjir terlalu tinggi.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Yakin Bharada E Hanya Mengikuti Perintah Ferdy Sambo dan Tak Ajukan Esepsi
BACA JUGA:Ferdy Sambo Letakan Pistol ke Tangan Brigadir J Setelah Tembak Tembok
Sepanjang tidak mengganggu lalu lintas, parkir saja mobil di lokasi banjir dan pastikan tidak ada barang berharga tertinggal di dalamnya.
4. Periksa Kondisi Oli Mesin
Perhatikan ketinggian air dengan melihat bekasnya di dalam ruang mesin.
Jika melewati batas rumah transmisi, ada potensi mesin mobil kemasukan air banjir. Cek kondisi oli mesin melalui dipstick.
Kalau keruh atau berubah warna menjadi coklat, artinya air sudah masuk ke dalam ruang mesin.
5. Panggil Layanan Darurat
Jika memang tidak ada opsi lainnya, segera paggil layanan bantuan darurat agar mobil dapat segera di tangani dan dievakuasi dari lokasi banjir.