INGGRIS, DISWAY.ID-- Fenway Sports Group (FSG), pemilik saham mayoritas Liverpool baru saja mengeluarkan pernyataan untuk menjual saham mereka. Kabarnya 'sultan'dari Dubai yang mengaku fans Liverpool pun berminat untuk membelinya.
Hal itu dilakukan demi membuat tim yang dikenal dengan julukan The Reds itu bisa menjadi lebih baik di masa depan.
BACA JUGA:5 Cara Mencegah Karat Pada Mobil, Ampuh saat Musim Hujan
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Meningkat Drastis, Masyarakat Diimbau Segera Vaksin Booster
Kebersamaan FSG dan Liverpool selama 12 tahun berhasil mendatangkan berbagai prestasi yaitu dua trofi Carabao, satu FA Cup, satu Super Cup, satu trofi Club World Cup, satu trofi Liga Inggris, satu trofi Liga Champions dan satu Community Shield.
Perusahaan asal Amerika tersebut juga sudah merencanakan penambahan kapasitas Anfield yang akan mulai dilaksanakan tahun depan.
BACA JUGA:Bareskrim Akan Garap Pejabat BPOM, Dugaan Tindak Pidana Kasus Gagal Ginjal Akut
Selain itu, kompleks latihan baru bernama AXA Training Centre pun sudah digunakan sejak November 2020.
Sayangnya, di balik berbagai hal positif, fans menyatakan ketidakpuasannya pada FSG yang dinilai kurang bijak dalam mengelola keuangan.
Salah satunya adalah geliat Liverpool di bursa transfer yang tidak leluasa karena tidak mendapat dukungan yang cukup dari direksi.
BACA JUGA:KILAS BALIK: Banjir Air Mata Asia di Bulan Oktober, 'November Rain' Datang Lebih Cepat?
BACA JUGA:Cari Siapa yang Urus Bahan EG dan DEG, Bareskrim Periksa Dirut dan Karyawan PT Afi Farma di Kediri
Menurut Forbes, tim yang dilatih oleh Jurgen Klopp ini memiliki nilai jual sebesar 3,89 miliar poundsterling atau setara dengan Rp70,2 triliun. Jumlah itu hampir 12 kali lipat ketika FSG membeli Liverpool pada 2010.
Harga yang ditawarkan FSG untuk calon pembeli Liverpool adalah sejumlah 4 miliar poundsterling atau setara dengan Rp72 triliun.
Salah satu pihak yang dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Liverpool adalah Dubai International Capital (DIC).
BACA JUGA:Piaggio MP3 300 hpe Sport Resmi Meluncur, Skuter Roda Tiga Premium dari Piaggio Indonesia
BACA JUGA:Kasus Gagal Ginjal Akut, Polisi Periksa 175 Sampel Urin, Darah dan Obat
Perusahaan asal Uni Emirat Arab itu pernah mencoba membeli The Reds pada tahun 2007 lalu tapi urung terlaksana.
“Kami dulu nyaris jadi perusahaan dari Timur Tengah pertama yang mengakusisi klub besar Eropa. Ketika Liverpool memenangkan Liga Champions 2005, kami sangat serius. Proses negosiasi di tahun 2006 sampai Januari 2007 hampir mencapai kesepakatan,” kata Sameer Al Ansari, chairman DIC.
BACA JUGA:Madrasah Bisa Ngoding, Ini Cara Daftar Beasiswa Pelatihannya
Penghalang terjadinya transaksi itu adalah Sameer dan salah satu pendiri DIC lain, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum adalah sama-sama penggemar tim pemilik enam gelar Liga Champions tersebut.
“Kami sudah mencoba tiga kali (membeli Liverpool) tapi saya harus mempertimbangkan dari segi bisnis. Cuma sedikit klub yang bisa masuk logika bisnis kala itu,” ujar Sameer.
Kegagalan DIC di masa lalu bisa saja berubah kali ini. Pengakuisisian Liverpool oleh DIC akan membuat Liga Inggris memiliki tiga tim yang dimiliki oleh mayoritas saham berasal dari Timur Tengah setelah Manchester City dan Newcastle.