Pada kasus suap cek pelawat dalam Pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Tahun 2004 lalu, Novel berhasil memasukkan Nunun Nurbaeti ke dalam penjara.
Kasus jual beli perkara yang terjadi di dalam Pemilukada serta melibatkan mantan Ketua MK Akil Mochtar juga dapat diselesaikannya.
Tidak berhenti di situ, Novel berhasil mencium dan membongkar kasus Korupsi yang terjadi di dalam Polri, yaitu kasus korupsi simulator SIM.
BACA JUGA:Misteri Skandal Buku Merah, Kejadian Aneh Timpa Novel Pasca Temui Tito: Seolah-olah Saya Menargetnya
Dalam operasi tersebut, Novel Baswedan sendiri yang memimpin langsung seluruh kegiatan hingga akhirnya mendapatkan beberapa nama Petinggi Polri.
Tentu saja kasus tersebut mendapatkan banyak perlawanan dari para seniornya di dalam Polri yang sudah memiliki pangkat lebih tinggi dari Novel itu sendiri.
Diikuti kasus tersebut, hubungan antara Polri dan KPK menjadi tidak baik, hingga akhirnya Novel dijerat dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet yang terjadi pada tahun 2004, yaitu ketika Novel masih menjalakan tugas di Polres Bengkulu.
Karena masalah itu, Novel sempat ditangkap di kediaman miliknya yang berada di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Karena penangkapan itu, ada banyak sekali kalangan yang mulai menilai bahwa ada kejanggalan dalam kasus yang menyeret penyidik KPK tersebut.
Alasannya ialah, kasus penembakan itu, awalnya sudah mendapatkan kesimpulan bahwa Novel Baswedan bukanlah pelakunya.
Bahkan kesimpulan tersebut didapatkan melalui Sidang Etik Polri, tapi kasusnya kemudian dibuka kembali.
Itulah yang membuat banyak kalangan cendekiawan mulai meragukan penangkapan Novel Baswedan, apalagi pada saat itu Novel sedang berusaha mengungkap kasus dugaan Korupsi di dalam Polri.
BACA JUGA:Skandal Buku Merah Tito Karnavian Vs Isu Perang Bintang, Kasus Novel Baswedan Jadi Bukti Nyata?
Penangkapan Novel Baswedan pada Tahun 2015, bukanlah satu-satunya hal yang mengejutkan, sebab di Tahun 2017 tepatnya 11 April 2017, saat Ia sedang menangani kasus besar dugaan Korupsi E-KTP, dirinya mendapatkan serangan dari orang tidak dikenal dengan cara menyiramkan air keras ke wajahnya.
Saat itu Novel baru saja pulang dari Masjid setelah melaksanakan Salat Subuh. Kedua Pelaku tiba-tiba datang menggunakan sepeda motor matik secara berboncengan dan langsung menyiramkan air keras tersebut lalu melarikan diri.