Sedangkan negara salah satu tetangganya Jepang, melalui Perdana Menterinya mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan proterse terhadap uji coba tersebut.
“Korea Utara kembali mengulangi profokasinya dengan melakukan uji coba rudah antar benua bahkan dengan durasi yang sangat intens,” papar Fumio Kishida selaku Perdana Menteri Jepang.
BACA JUGA:Buntut Body Shamming ke Iriana Jokowi, Pemilik Akun Twitter @KoprofilJati Diburu Polisi
BACA JUGA:Pembangunan Jalur Sepeda Tidak Akan Berhenti Di Tahun 2022, Dishub DKI Beri Jaminan
"Kami telah memberi tahu (Pyongyang) bahwa kami sama sekali tidak dapat menoleransi tindakan seperti itu," kata Kishida.
KCNA mengatakan Hwasong-17 mampu melesat hanya 69 menit untuk mencapai jarak 1.000 km dengan ketinggian 6.041 km.
Menurut Kim suksesnya uji coba tersebut akan menjadi kemampuan maksimum Korea Utara dalam menghadapi ancaman nuklir apa pun dan sebagai peringatan kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan sekutunya bahwa setiap provokasi militer akan memicu penghancuran diri sendiri.
“Partai dan pemerintah kami harus dengan jelas menunjukkan niat mereka untuk membalas latihan perang agresi musuh,” kata Kim seprti dilansir oleh KCNA.
BACA JUGA:Piala Dunia Qatar 2022 Jadi Pertandingan Tanpa Alkohol Pertama
BACA JUGA:Heru Budi Pastikan UMP DKI Jakarta 2023 di Atas Angka Inflasi, Tahun Depan Naik Gaji?
Peluncuran ICBM hari Jumat dan pernyataan-pernyataan yang mengejudkan bermunculan setelah Biden menekan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan tatap muka pertama mereka selama pembicaraan G20 di Bali lalu.
Dalam kesempatan itu, Biden meminta Jinping untuk memberitahukan kepada Kim bahwa Washington tidak akan mendukung uji coba nuklir mereka.
Biden juga memberikan menjanjikan pada Jinping jika mmau mengirimkan pesannya pada Korea Utara terkait dengan uji coba ICBM yang dilakukannya.