Terbongkar! Pasukan SEAL Amerika Bunuh Warga Sipil Korea Utara dalam Misi Penyadapan Kim Jong-un
Protes No Kings mengecam Presiden AS Donald Trump terus meluas.-Instagram-
WASHINGTON, DISWAY.ID-- Media di Amerika Serikat tengah heboh terbongkarnya operasi penyadapan terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang berujung membunuh sekelompok warga sipil.
Laporan terbaru diungkap The New York Times, bahwa pasukan Navy SEAL Amerika Serikat membunuh beberapa warga sipil Korea Utara selama misi rahasia yang gagal pada awal 2019.
Misi tersebut, yang disetujui langsung oleh Presiden Donald Trump, bertujuan menanam perangkat penyadap untuk memata-matai komunikasi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di tengah negosiasi nuklir tingkat tinggi.
BACA JUGA:Serangan Drone Rusia Hancurkan Gedung Pemerintahan Ukraina, Tewaskan 4 Orang Termasuk Bayi
Insiden ini, yang selama ini dirahasiakan, memicu kontroversi atas kegagalan operasi khusus AS dan kematian warga sipil tak bersenjata.
Menurut laporan The New York Times pada 5 September 2025, misi ini dilakukan oleh SEAL Team 6's Red Squadron, unit elit yang sama yang membunuh Osama bin Laden pada 2011.
Tim SEAL dikerahkan dari kapal selam bertenaga nuklir AS di perairan Korea Utara, menggunakan dua mini-sub untuk mendekati pantai di malam hari yang gelap.
Tujuannya adalah mendarat di pantai yang diduga sepi, menanam perangkat penyadap elektronik untuk mencegat komunikasi Kim Jong-un, dan segera mundur tanpa terdeteksi.
Namun, misi berantakan ketika tim SEAL mendeteksi perahu kecil Korea Utara yang muncul dari kegelapan. Senter dari perahu menyapu permukaan air, dan seorang pria melompat ke laut. Khawatir terdeteksi oleh pasukan keamanan Korea Utara, pemimpin tim SEAL memerintahkan tembakan. Dalam hitungan detik, semua orang di perahu tewas.
Tim kemudian berenang ke perahu untuk memastikan tidak ada yang selamat, menemukan bahwa korban tidak bersenjata atau mengenakan seragam militer. Bukti menunjukkan bahwa korban adalah warga sipil yakni sekitar dua hingga tiga nelayan yang sedang menyelam mencari kerang atau kerang-kerangan.
BACA JUGA:Trump Mendadak Ganti Nama Pentagon Jadi Departemen Perang, Ada Apa?
Untuk menyembunyikan bukti dari otoritas Korea Utara, SEAL menarik mayat ke air dan menusuk paru-paru mereka dengan pisau agar tenggelam. Perangkat penyadap tidak pernah ditanam, dan tim mundur ke kapal selam tanpa menyelesaikan misi.
Satelit mata-mata AS mendeteksi peningkatan aktivitas militer Korea Utara di area tersebut, tetapi tidak jelas apakah Pyongyang mengetahui penyebabnya.
Persetujuan Trump dan Kegagalan Intelijen
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
