JAKARTA, DISWAY.ID – Racun sianida kerap dikenal sebagai bahan yang digunakan oleh tersangka dalam kasus pembunuhan, baik itu di film maupun pemberitaan.
Berita tentang keracunan sianida di Indoensia, misalnya kasus pembunuhan kopi sianida oleh Jessica Kumala Wongso dan kasus pembunuhan orang tua dan kakak perempuan yang dilakukan oleh anak keduanya di Magelang.
Sebagai informasi, sianida mengacu pada bahan kimia apa pun yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN).
Tak terduga, ternyata sianida juga terdapat dalam beberapa jenis makanan, meskipun jumlahnya sangat sedikit dan tergolong aman jika dikonsumsi secara benar.
Makan tersebut adalah seperti singkong, kacang almond, biji apel, biji ceri dan biji buah apricot dan biji buah persik.
Selain itu, sianida juga terkandung dalam asap rokok, bahan pembuat kertas, tekstil, plastik dan pertambangan.
BACA JUGA:KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Cek Posisi dan Ketentuannya
Fakta lainnya, sianida dapat terbentuk secara alami oleh tubuh manusia sebagai produk sampingan metabolisme dalam tubuh manusia.
Bahan kimia ini dihembuskan dalam jumlah rendah dalam setiap tarikan napas.
Meskipun demikian, ada beberapa jenis sianida yang mematikan, meliputi natrium sianida (NaCN), kalium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN) dan sianogen klorida (CNCl).
Sianida dapat ditemukan dalam bentuk padat, cair atau gas. Jenis ini yang sering ditemukan dalam kasus pembunuhan baik itu dihirup maupun diminum.
Racun sianida dapat menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, fungsi sel-sel tersebut menjadi terganggu dan kemudian mati.
Mengutip keterangan dari website Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, dosis fatal sianida bagi manusia adalah 1,5 mg per kilogram berat badan. Efek mematikan tergantung pada dosis yang dipakai, kematian terjadi hanya dalam 1 sampai 15 menit.