4. Menentukan bahwa bendera Bintang Kejora akan dikibarkan pada 1 November 19615. Lambang negara Papua Barat adalah Burung Mambruk dengan semboyan “One People One Soul”
BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Saldo Dana Langsung ke Rekening 2022
BACA JUGA:Heboh! Bharada E Lihat Arwah Brigadir J Dalam Mimpi Selama Tiga Minggu
Namun kemerdekaan itu direbut secara paksa dengan dikumandangkannya Trikora (19 Desember 1961) di alun-akun Utara Yogyakarta.
Kemudian perjanjian-perjanjian ilegal Newyork Agrement (15 Agustus 1962) & Rome Agrement (30 September 1962) menjadi ajang Manipulasi yang dilakukan Amerika, Belanda & Indonesia secara ilegal Tanpa melibatkan orang Papua.
Pepera 1969 menjadi Legitimasi aneksasi Papua kedalam bingkai NKRI, Semua ini dilakukan demi kepentingan politik kekuasaan dan ekonomi hal ini dapat dibuktikan dengan Masuknya Freeport (1967) dua tahun Sebelum Pepera dilaksanakan.
BACA JUGA:VIRAL! Pria dan Wanita Mengaku Sebagai Ratu Adil Imam Mahdi di Karawang, Dunia Bakal Hancur Katanya!
BACA JUGA:Alumni Aksi 212 Gak Mau Undang Anies Baswedan di Reuni Aksi 212 Besok, Kenapa?
Proses penghancuran sejarah & perebutan hak-hak politik orang Papua ini berlangsung dibawah Operasi Militer besar-besaran di Papua yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban Jiwa dan masih terus berlangsung hingga Hari ini.
Selain itu, masifnya ekploitasi yang terjadi secara berkelanjutan oleh Perusahaan-perusahaan (MNC & TNC) Mengakibatkan eksistensi dan hak-hak politik rakyat Papua semakin di berangus dan hancur menuju pada proses Slow Genosida, Etnosida & Ekosida.
Bukannya menyelesaikan permasalahan pokok Papua. Rezim kolonial Indonesia malah memaksakan berbagai macam produk kebijakan yang dipaksakan seperi Otsus, pemekaran DOB, yang secara nyata telah ditolak oleh masoritas Rakyat Papua karena tidak ada dampak positif sedikitpun bagi Rakyat Papua di segala sektor kehidupan.
BACA JUGA:Wow! Pesona Gavi di Piala Dunia 2022 Silaukan Hati Calon Ratu Spanyol, Auto Jatuh Cinta
BACA JUGA:Cuci Mobil Berhadiah Puluhan Juta Rupiah di Nyuci Ngebut Armol All, Mobil Bersih Kantong Tebal
Dari semua Proses Sejarah Yang ilegal, Ekspolitasi yang semakin masif dan Praktek Demiliterisasi di Papua yang semakin menggila.
Dalam orasinya, mereka menarik kesimpulan bersama bahwa Tidak akan pernah ada masa depan bagi Rakyat Papua Ketika Mash Hidup Dibawah Ketiak kolonialisme Indonesia dan satu-satunya Alternatif / jalan keluar adalah Rakyat Papua Harus menentukan nasibnya sendiri Sendiri sebagai Bangsa yang merdeka.
Oleh karena Itu untuk menyatakan sikap politik dan perlawanan, terhadap Kolonialisme, Imperialisme & militerisme yangadalah dalang dibalik Kejahatan kemanusiaan di Papua .