Dalam sejarah Yunani, racun pernah digunakan sebagai hukuman mati yang dikata Racun Negara atau State Poison.
Salah satu tokoh filsuf yang pernah dihukum mati dengan cara ini merupakan Socrates.
Selama masa pemerintahan kekaisaran Romawi, keraunan di masa santap malam, terutama di kalangan kelas atas dijadikan suatu hal yang biasa.
BACA JUGA:Kasus Pemukulan Imam Masjid Berakhir Damai, Pelaku Ternyata Pasien Gangguan Saraf
BACA JUGA:Inggris Bunuh 100 Jutaan Orang India Dalam 40 Tahun, Sejarahwan Ungkap Fakta Kelicikannya
Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menyingkirkan anggota keluarga yang tidak disukai, seperti yang pernah diterapkan oleh Nero.
Sekitar tahun 246 SM, Cina mengembangkan suatu drama yang dikata Ritual Chou, yang di dalamnya terdapat ritual membakar 5 macam racun.
Memasuki zaman pertengahan, pada tahun 8 Sesudah Masehi, racun makin berkembang karena pakar kimia Arab berhasil mengubah arsenik dijadikan bubuk yang tidak berasa dan tidak berbau sehingga deteksi keadaan racun pun sulit dikenal.
Pada masa itu, racun biasa diperdagangkan di apotek dan didapatkan oleh publik dengan gampang.
BACA JUGA:Luis Suarez Dihantui Karma Piala Dunia 2010
BACA JUGA:Link Live Streaming Argentina vs Australia di Piala Dunia Qatar 2022, Langkah Terjal La Albiceleste
Berbagai teks akademis tentang racun juga dituliskan oleh para biarawan, salah satunya merupakan The Book of Venoms (1424) oleh Magister Santes de Ardonis yang memuat racun yang dikenal pada masa itu, mekanisme kerjanya, dan cara penyembuhannya.
Pada zaman ke-14 dan 15, pakar kimia Italia berusaha menciptakan racun yang lebih kuat dari sebelumnya dan hal ini menyebar dari Italia ke Paris.
Usaha untuk membatasi penjualan racun diterapkan oleh Louis XIV pada tahun 1662 yang mengeluarkan aturan pelarangan apotek untuk menjual senyawa beracun, kecuali kepada pembeli yang telah mendaftarkan sasaran mereka.
Pada tahun 1836 dan 1841, Marsh dan Riensch secara terpisah berhasil mengembangkan cara untuk mendeteksi arsenik sehingga banyak orang yang melakukan kejahatan, terutama pembunuhan dengan racun akhir-akhirnya bisa ditangkap.
BACA JUGA:Kenang Ferry Mursyidan, Jokowi Berduka Lepas Kepergian Mantan Menteri: Indonesia Kehilangan Tokoh