Sejak saat itu, ia secara bertahap dibebaskan dari hampir semua tugas sehingga tidak melakukan apa-apa di kantor sampai merasa bosan.
Meski begitu, perusahaan tetap membayarnya dengan gaji penuh.
BACA JUGA:Nikmati Katalog Promo Hematku dari Alfamart, Hemat Hingga 35 Persen
"Aku membeli dua koran, The Times dan The Independent, dan sebuah sandwich. Aku pergi ke bilikku, aku menyalakan komputer, aku melihat email. Tidak ada email yang berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi dengan kolega," ujarnya.
"Aku duduk dan membawa koran sambil makan sandwich. Lalu pada 10:30, jika ada email yang butuh balasan, aku akan menjawabnya. Jika terkait pekerjaan, aku akan melakukannya. Aku menyelesaikan itu, aku bilang jika ada sesuatu yang butuh aku lakukan sekali seminggu, aku akan sangat senang," ungkapnya dilansir Odditycentral.
Awal Mula Dermot 'Menganggur'
Awal mula masalah yang membuat Dermot 'menganggur' itu bermula pada tahun 2013.
Di mana, dirinya pernah dituduh menindas seorang pegawai baru dan diminta untuk cuti sakit tiga bulan.
Ketika kembali bekerja, ia menyadari ada masalah dengan para debitur lalu melaporkannya pada atasan sebelum akhirnya kasus itu sampai pada Menteri Transportasi.
Namun, sejak saat itu, ia malah dijauhi oleh rekan-rekannya.
BACA JUGA:Awas! Jangan Sebarkan Foto Potongan Tubuh Bom Polsek Astana Anyar, Ini Ancamannya
Kepada pengacara, Dermot mengatakan jika ia dibayar untuk tidak menggunakan kemampuannya sebagai manajer keuangan.
Dermot juga merasa terisolasi dan dikucilkan dari meeting perusahaan serta kesempatan training.
Sampai saat ini, belum ada kelanjutan kasus dari Dermot.