Mengusung konsep Kota Mandiri, Meikarta saat itu hadir menawarkan 100 gedung pencakar langit lengkap dengan segala fasilitas seperti area komersial, hotel, sarana pendidikan, rumah sakit, pusat perbelanjaan hingga perkantoran di atas lahan seluas 500 hektar milik grup Lippo.
Untuk tahap pertama pembangunan, pihak pengembang akan membangun 250.000 rumah dan unit apartemen.
Meikarta dibanderol harga murah, yakni hanya Rp 127 juta untuk tipe terkecil. Harga murah itu ampuh menarik reaksi pasar.
Baru sehari diperkenalkan, Apartemen Meikarta langsung diserbu pembeli. 16.800 unit terjual dalam satu hari saat itu.
Masih teringat saat itu 8 Mei 2017 dihadapan puluhan awak media, Chairman Lippo Group, James Riady, meluncurkan proyek teranyar mereka yang diberi nama Meikarta.
Saat itu, James terlihat begitu bersemangat memperkenalkan Meikarta di depan wartawan, ia sangat detail menjelaskan proyek yang dibangun di kawasan Cikarang itu.
James Riady merencanakan pembangunan 100 gedung dengan ketinggian masing-masing 35 lantai.
Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukkan hunian 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja, dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.
Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.
Nama Meikarta ternyata terinspirasi dan dipersembahkan khusus kepada sang Ibu James Riady dan Jakarta.
"Mei nama mama saya, karta diambil dari nama Jakarta. Jadi, ini merupakan kota baru, terobosan baru yang berbeda," ujar Chairman Lippo Group James Riady pada Kamis 4 Mei 2017 silam.
James mengklaim, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional.
Karena itu, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara
Tersandung Kasus Suap Meikarta