BACA JUGA:Murah tapi Khas, Inilah 5 Daftar Oleh-oleh Bali dengan Harga di Bawah Rp100 Ribu
"Prakiraan awal, ledakan di tambang ini disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana atau Hidrokarbon (CH4)," katanya, Jumat 9 Desember 2022.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, “Kondisi lubang terdapat kandungan gas metan.”
Sejumlah pekerja tambang batu bara PT NAL diduga terkurung pada kedalaman 200 meter di bawah permukaan tanah setelah ledakan.
BACA JUGA:Cara Transfer Gopay ke DANA Kini Sangatlah Mudah
BACA JUGA:Murah tapi Khas, Inilah 5 Daftar Oleh-oleh Bali dengan Harga di Bawah Rp100 Ribu
Mabes Polri menambahkan laporan sementara menunjukkan, ada kebocoran gas metan di lubang tambang batu bara.
"Diperkirakan para pekerja lubang tambang yang masih terkurung di dalam lubang berada pada kedalaman lebih kurang 200 meter," jelas Irjen Dedi.
Jumlah Korban dan Proses Evakuasi
Octavianto mengatakan bahwa semula 12 orang dilaporkan berada di dalam lubang. Namun ternyata, pihaknya menemukan 13 korban saat proses evakuasi.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Pelaku Curanmor di Ciledug Saat Mau Beraksi Lagi
BACA JUGA:12 Fakta Negara Maroko, Singa Atlas 'Mengaum' Lolos Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar
Jumlah tersebut terdiri dari sembilan orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
"Ternyata saat evakuasi kita menemukan 13 orang dan dilaporkan masih ada satu orang. Ini yang masih dicari," tambah Octavianto.
Ia juga menambahkan, seluruh korban baik luka maupun meninggal dunia telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto. Sebanyak 10 orang meninggal dunia dan empat orang luka-luka.
Sementara menurut laporan perkembangan, korban terakhir ditemukan tewas pada pukul 18.00 WIB. Setelah ditambah korban terakhir, total korban yang meninggal akibat ledakan tambang batu bara Sawahlunto adalah sepuluh orang.