JAKARTA, DISWAY.ID-- Irwan Irawan, pengacara Kuat Ma’ruf menyampaikan beberapa pertanyaan terkait tes hasil Uji kebohongan terhadap kelima terdakwa, khususnya Kuat Maruf yang disebut terindikasi berbohong.
Pernyataan disampaikan saat Ahli Poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid memberi kesaksian di ruangan sidang utama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 14 Desember 2022.
Aji sebelumnya menegaskan, tingkap keakuratan tes uji Kebohongan (Poligraf) itu memiliki persentase 93 Persen, dan sulit untuk dimanipulasi lantaran telah melalui beberapa tahap tes.
BACA JUGA:Tangisan Kuat Ma`ruf Pecah Setelah Dengar Kata-Kata Ferdy Sambo, 'Siap Saja Dipenjara'
BACA JUGA:Jawaban Aneh Kuat Ma'ruf Saat Dianggap Berbohong Oleh Lie Detector: Ya Benar Saya Lah, Itu Kan Robot
BACA JUGA:Terbaru! Harga iPhone 15 Ultra yang Ditunggu-Tunggu Rilisnya Bocor
Tim kuasa hukum Kuat Ma’ruf pertanyakan keakuratan hasil uji kebohongan atau Poligraf yang dilakukan terhadap lima terdakwa atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua hanya menyentuh 93 persen.
Irwan menanyakan sisanya dari 93 persen untuk mengetes suatu kebenaran bagaimana mekanismenya.
Saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) itu kemudian mengatakan kepada pengacara Kuat Maruf bahwa kebenaran yang 100 persen hanya milik Allah.
Irwan menanyakan kepada Aji terkait uji kebohongan yang hanya menyentuh 93 persen, pengacara Kuat Maruf itu curiga dengan yang 7 persen kemungkinan tidak akurat.
"Tadi kan 93 persen, ada kemungkinan tidak akurat 7 persen?" Ucap pengacara Kuat Maruf sambil bertanya kepada Aji di PN Jakarta Selatan, Rabu 14 Desember 2022.
BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Pahanya Dipegang-Pegang Brigadir J, Diungkap Jelas Oleh Benny Ali
BACA JUGA:Hasil Prancis vs Maroko di Piala Dunia 2022, Les Bleus Maju ke Final!
Aji menjawab pertanyaan Irwan, kemungkinan 7 persen bisa juga tidak memiliki keakuratan dan bisa juga akurat pada saat tes kebohongan itu dilakukan