Nantinya direncankan bahwa dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar sepeda motor, CNG kan ditempatkan dalam tabung CNG 14 x 53 cm.
Dengan ukuran tabung yang kompak tersebut diharapkan dapat ditempatkan pada sisi sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.
BACA JUGA:Cara Mudah Cek BLT UMKM Rp 600 Ribu via eform BRI Bermodal KTP, Tanda Ini jadi Bukti Cair?
BACA JUGA:Bareskrim Mabes Polri Musnahkan 75 Kilogram Sabu dan 40 Butir Ekstasi
Tabung compressed natural gas (CNG) tersebut terbuat dari material baja yang berstandar kelesamatan tinggi dan memiliki kapasitas 2.5 liter atau setara premium (lsp) yang mampu menyuplai bahan bakar hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.
Haryo juga menjelaskan jika CNG ini juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk selain pada sepeda motor.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serrta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.
BACA JUGA:Bareskrim Mabes Polri Musnahkan 75 Kilogram Sabu dan 40 Butir Ekstasi
Pihak pertamina juga menrgetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.
Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.
Tentunya perangkat ini dirancang dengan tingkat safety yang tinggi dalam mendukung daya jelajah hingga 50 km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.
Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma msin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.
BACA JUGA:Viral! Anak Durhaka Berkaki Kambing, Kedua Kaki Berubah Setelah Injak Kepala Ibu Saat Salat