Bukan apa-apa, kelompok separatis bersenjata di Papua kerap melakukan serangan mendadak.
Bukan hanya dengan lapisan baja, truk biasa tni itu juga dibekali dengan perlengkapan senjata portable.
"Kendaraan yang digunakan tidak memiliki perlindungan yang cukup baik, sehingga dapat membahayakan personil jika mendapat serangan pendadakan atau penghadangan dari kelompok separatis bersenjata," tambah akun tersebut.
BACA JUGA:Deddy Corbuzier Dapat Pangkat Letkol Tituler dari Prabowo, Babeh Cabita: Bisa Pakai Plat TNI Dong
Namun tanpa kehabisan akal, pasukan TNI di Papua lalu merombak truk biasa tersebut dengan melapisi bodi truk itu dengan lapisan baja.
Modifikasi truk biasa disulap menjadi alutsista dadakan juga pernah dilakukan TNI saat konflik dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Aceh silam.
"Dengan segala keterbatasan, kini TNI kembali menggunakan cara lama seperti saat menghadapi GAM di Aceh yakni merubah truk biasa menjadi kendaraan semi lapis baja," beber akun tersebut.
Terdapat beberapa pertimbangan dan alasan kenapa TNI merombak truk biasa yang dilapisi semi lapis baja, di antaranya disebutkan:
BACA JUGA:Viral! Anggota TNI Pergoki Istri Selingkuh di Kamar Hotel: Kau Foto Mesra di Bukit, Anak-anak Sakit
1. Mampu menampung banyak personil
Jadi tak semua truk dirombak total, sehingga bak belakang pada truk tetap dipertahankan agar bisa mengangkut persenjataan dan personil TNI.
Kelemahannya, dengan bak terbuka dari atas, tak menampik kemungkinan TNI harus bersiap siaga terhadap serangan dari arah atas.
2. Lebih terlindungi dibandingkan truk biasa
Dengan semi lapisan baja truk ini akan jauh lebih aman dari serangan separatis bersenjata daripada truk biasa.
3. Lebih efisiensi dan murah
Mengingat medan zona merah di Papua cukup berat, maka penggunaan semi lapis baja cukup dianggap sudah cukup untuk melindungi personil TNI dari serangan.