Terlebih biaya yang dikeluarkan TNI lebih efisiensi dan murah.
4. Bisa digunakan untuk evakuasi
Dengan tetap mempertahankan desain bawaan truk, personil TNI dapat mengevakuasi jika terjadi serangan dan adanya korban.
Alhasil, penanganan dan penyelamatan bisa lebih cepat.
Sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari Mabes TNI terkait truk biasa yang dimodifikasi bak alutsista oleh pasukan di Papua.
Reaksi Netizen
Namun unggahan video tersebut mendapat ragam reaksi publik di kolom komentar.
Rata-rata warganet atau netizen mengungkapkan kekaguman terhadap TNI di Papua yang memodifikasi truk biasa dengan lapisan baja.
Bahkan tak sedikit warganet yang menyoroti beberapa bagian truk yang belum tersentuh untuk diubah.
"Mungkin kapasitas tangki bs d upgrade lebih besar dan tahan peluru / apik, trus ban pakai yg multi purpose biar lebih gripnya," kata akun @bouyyo_d_knight.
Tak mau ketinggalan, ada pula warganet yang meminta agar TNI menambahkan sejumlah amunisi agar truk tersebut lebih gahar.
"Mohon ijin min, lebih efektif jika perpaduan tim darat, dipandu oleh UAV MALE CH-4 B rainbow TNI AU ( BMS nattle management system JTAC) yang memiliki rudal udara ke darat dan UAV Aerostart didukung closed air support aphace AH-64 E guardian, A-29 B super tucano karena keterbatasan melihat prajurit darat perlu bantuan FLIR UAV MALE CH-4 B rainbow untuk memetakan pergerakan 24 jam non stop pergerakan KKB night vision, panas suhu tubuh termal dll," kata akun @agitrenaldyy.
Bak terbuka pada bagian belakang tak luput dari sorotan. Namun akun @infokomando.official memberi penjelasan.
"@balikeras.id benar, ada juga yang tertutup. TNI sudah dilatih cara melintasi medan ketinggian yang dianggap rawan penghadangan," jawab akun tersebut.
Kenapa TNI tak turunkan alutsista lebih canggih?
Pertanyaan ini pun disampaikan sejumlah warganet. Akun tersebut pun memberi penjelasan terkait status operasi TNI di Papua saat ini.