Analisis Sidik Jari, Polisi Kantongi Identitas Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Minggu 18-12-2022,08:55 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

BLITAR, DISWAY.ID-Kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso masih terus bergulir. 

Hingga saat ini polisi sudah memeriksa 40 orang saksi untuk mengusut perampokan tersebut.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono mengatakan, penyidik telah mengidentifikasi pelaku perampokan dari sidik jari dan serta keterangan para saksi. 

BACA JUGA:Terkuak, Ini Ciri-ciri Pelaku Perampokan Rumah Wali Kota Blitar, Satu Pelaku Berjaket Lambang Bendera Indonesia?

Polres Blitar dibantu dari Polda Jatim serta dari Mabes Polri untuk mengungkap kasus tersebut.

"Ini sudah 40 saksi yang kami periksa. Kami masih dalami berbagai kemungkinan, tentunya dari hasil analisis keterangan saksi. Kami masih profiling dengan data, baik metode sidik maupun lainnya," kata AKBP Argo Wiyono di Blitar, Sabtu 17 Desember 2022. 

Dia mengatakan dari analisis sidik jari yang ditemukan di area rumah dinas, juga dilakukan tindak lanjut untuk pencocokan identitas.

Namun, terdapat beberapa yang tidak ada kaitannya dengan kasus itu.

"Jadi, analisis sidik jari ada beberapa yang setelah dicocokkan ada identitas yang tidak ada keterkaitan. Ini jadi catatan tersendiri. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan manual dibantu dispendukcapil," katanya.

BACA JUGA:Saksi Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Angkat Bicara

BACA JUGA:4 Pelaku Perampokan Toko Emas di ITC BSD Serpong Ditangkap, Terungkap Peran Tersangka

Saat ini polisi juga masih fokus mencari keberadaan lokasi kendaraan para pelaku.

"Yang pasti secara scientific investigation sudah berjalan. Sudah ada rumusan dan ada di bank data inafis. Karena ini kepentingan penyidikan, saya tidak bisa menjelaskan secara perinci. Yang pasti semua dikerjakan oleh tim," kata dia.

Diharapkan pula kasus tersebut bisa secepatnya terungkap dari berbagai data dan bukti yang telah dievaluasi oleh polisi.

"Mudah-mudahan dapat segera kami temukan yang memang sesuai, bukan hanya berdasarkan perkiraan menganalisis yang mungkin tersebar. Ada media sosial yang menyebarkan video dan sebagainya. Ini tentunya menjadi kesulitan karena pasti akan mengubah pola-pola lain jika seperti itu," ujarnya. 

Kategori :