JAKARTA, DISWAY.ID-Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa potensi cuacsa ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia.
Fenomena-fenomena ini yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.
Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia, kemudian meningkatnya Fenomena Cold Curge, ada uga pertumbuan awan hujan di Indonesia Bagian Barat dan Tengah, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
BACA JUGA:BMKG : Cuaca Esktrem Berpotensi Terjadi di Sebagian Wilayah Indonesia 28-30 Desember
Guswanto menjelaskan, fenomena aktifitas Monsun Asia dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
Sedangkan meningkatnya intensitas fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin ini disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial.
Akibatnya, aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia, juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
Dinamika atmosfer lainnya, lanjut Guswanto, yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia.
BACA JUGA:Siapkan 461 Pompa Keliling, Pemprov DKI Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem
Pembentukan pusat tekanan rendan ini dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.
Dan fenomena lainnya yang signifikan, tambah dia, yakni terpantaunya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, dimana kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
"Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," pungkasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari kedepan (28-30 Desember 2022)