“Pemanfaatan CNG bersama PGN dan Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan dan mendistribusikan BBG merupakan bentuk kontribusi Pertamina,” terang Tutuka.
“Kami akan terus mendorong kontribusi yang lebih terutama dengan adanya DDF pada mobil tangki Pertamina,” ungkap Tutuka.
Sedangkan Erry Widiastono selaku Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Erry Widiastono mengatakan dengan implementasi maka biaya operasional akan semakin efisien.
“Selain itu juga meningkatkan volume penggunaan CNG sesuai dengan target Kepmen ESDM 47/2021 dan tercipta ekosistem pemanfaatan BBG sebagai energi transisi,”ujar Erry.
PNG sendiri juga akan menergetkan penggunaan CNG akan terus dikembangkan hingga 5 tahun kedepan.
BACA JUGA:Mendadak Anies Baswedan Punya Nama Baru Yohanes di Papua, Politisi PDIP 'Koar-koar'
Heru Setiawan selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN menenjelaskan jika pihaknya menargetkan untuk mengonversi 1.000 unit truk dan bus dalam lima tahun ke depan.
Selain itu PNG juga secara bertahap akan melakukan konversi CNG ke kendaraan kecil hingga 18.000 unit.
PGN sejauh ini akan menyiapkan 57 titik lokasi SPBG, termasuk Mobile Refulling Unit (MRU) untuk menyediakan serta mendistribusikan BBG, berupa CNG untuk transportasi darat.
Adapun lokasi SPBG akan tersebar di Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan.
BACA JUGA:Mendadak Anies Baswedan Punya Nama Baru Yohanes di Papua, Politisi PDIP 'Koar-koar'
BACA JUGA:Albert Aries Beberkan Posisi Bharada E Hanya Menjalankan Perintah Atasan, Tidak Pantas Dipidana?
Lokasi SPBG tersebut berada di jalur utama Sumatera Jawa dan jalur logistik nasional, sehingga akan mendorong Pertamina untuk mengonversi truk logistik menggunakan CNG.