CNG Pengganti BBM Makin Dapat Angin, Pertamina Aplikasikan CNG Pada Mobil Solar Dengan Penghematan 30 Persen

Rabu 28-12-2022,17:08 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – CNG pengganti BBM makin dapat angin, di mana Pertamina aplikasikan CNG pada mobil Solar dengan penghematan 30 persen.

Pertamina menargetkan pengaplikasian CNG pengganti BBM mencapai 89 mobil tangki hingga 2024 nanti.

Adapun jenis konverter CNG pengganti BBM yang diaplikasikan oleh Pertamina pada mobil tangkinya adalah jenis DDF (Diesel Dual Fuel).

DDF sendiri merupakan penggunaan bahan bakar dengan mengkombinasi bahan bakar Solar dan CNG (Compresses Natural Gas).

BACA JUGA:Refleksi Akhir Tahun, PWI Tangsel Sambut 2023 dengan Semangat Baru

BACA JUGA:Kocaknya Aksi Jokowi Pamer Main Lato-lato, Ridwan Kamil Bocorkan Mood Presiden saat itu

Dengan menggunakan CNG jenis DDF dapat menurunkan emisi gas buang 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan hanya BBM Solar sepenuhnya.

Dalam mengimplementasi penggunaan CNG pengganti BBM ini, PT Pertamina Patra Niaga selaku pengelola Mobil Tangki Logistik berkolaborasi dengan PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk. selaku penyedia CNG.

Program penggunaan CNG pengganti BBM yang jalankan oleh Pertamina merupakan bentuk dukungan terhadap arahan Pemerintah dalam pemanfaatan Bahan Bakar Gas untuk moda transportasi. 

Mobil tangki yang mengaplikasikan CNG pengganti BBM merupakan mobil tangki pengangkut BBM di Terminal Plumpang, Jakarta Utara.

BACA JUGA:Intip Katalog Promo Alfamart Sampai Tanggal 2 Januari 2023: Minyak Goreng Turun Drastis!

BACA JUGA:Profil Lengkap Laksamana TNI Muhammad Ali, dari Prajurit Kapal Selam Hingga Jadi KSAL TNI, Bukan Sosok Sembarangan!

Sedangkan dalam mengakselerasi pembauran energi dari gas, baik untuk transportasi maupun industri terhadap penggunaan CNG pengganti BBM tersebut, PGN melakukan inovasi dalam menyediakan mobile SPBG serta LNG/CNG Trucking.

Program penggunaan DDF ini mendapatkan sambutan dari Tutuka Ariadji selaku Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan program Pertamina terkait Net Zero Emission tahun 2060. 

Kategori :