JAKARTA, DISWAY.ID – CNG menjadi salah satu pilihan yang didukung oleh pemerintah sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar minyak.
Pemilihan Compressed Natural Gas atau CNG menjadi bahan bakar alternatif karena ada beberapa kelebihan dari gas yang mempunyai tekanan hingga 200 bar ini, di antaranya harga CNG lebih murah dari BBM serta emisi gas buang CNG sangat rendah.
Akan tetapi terdapat bahan bakar pengganti BBM lebih murah dari CNG, dengan bahan baku hitrogen berlimpah dan tidak tergantung SPBU dikembangkan Jepang.
Bahan bakar pengganti BBM lebih murah dari CNG tersebut adalah hitrogen yang tengah di uji caba oleh salah satu pabrikan otomotif Jepang.
BACA JUGA:Profil Pak Ogah, Dikenal dengan Jargon 'Cepek Dulu Dong' di Serial Si Unyil
BACA JUGA:Berita Duka: Abdul Hamid, Sosok Pak Ogah di Film Si Unyil Akhirnya Tutup Usia
Tak hanya oleh pabrikan Jepang, masyarakat Tanah Air juga telah mengembangkan bahan bakar hitrogen tersebut dengan sebuah converter yang sederhana, bahkan telah melakuka uji coba.
Konverter hitrogen buatan lokal tersebut di namai dengan Nikuba di wilayag Cirebon, Jawa Barat.
Tak tangung-tanggung, Nikuba telah di uji coba oleh Aryanto Misel yang juga sebagai penemu converter hitrogen dengan menggunakan sepeda motor dan mobil.
Bahkan beberapa kendaraan dinas dari Kodam III Siliwangi juga telah menggunakan Nikuba hasil karya dari Aryanto Misel.
BACA JUGA:Selain Vonis 9 Bulan Penjara, Hakim Perintahkan Akun Twitter Roy Suryo Dihapus!
BACA JUGA:Pengakuan Kades di Bengkulu Usai Korupsi Dana Desa Rp 494 Juta
Tak hanya murah, bahkan bahan baku hitrogen dengan menggunakan Nikuba sangatlah berlimpah karena berasal dari air.
H2O atau air di ubah oleh Nikuba menjadi nitrogen secara elektrolisis melalui anoda dan katoda.
Alat ini membuat air terpecah secara elektrolisis di elemen dry cell menjadi H2 dan O2, kemudian hasil hidrogen tersebut disalurkan ke ruang bakar sebagai bahan bakar.