Soe-Myat, yang juga bergabung ke dalam kelompok daring untuk perempuan yang menderita menopause diri akibat perawatan kanker.
"Saya merasa divalidasi," kata dia.
Emma sekarang bicara soal menopause dengan kliennya di salon.
Perlahan namun pasti, Emma juga mulai belajar untuk berbagi tentang kondisinya.
Setelah bertahun-tahun mencoba menghindari rasa sakit akibat diagnosisnya, Emma mulai terbuka untuk bicara tentang pengalamannya.
"Tak peduli apapun diagnosisnya, saya tetaplah saya... Dan saya lebih dari sekedar diagnosis saya. Ini adalah pelajaran besar."
Beberapa tahun lalu, dia bertemu seseorang yang memahami kondisinya, dan sekarang mereka telah hidup bersama.
Di Instagram, dia mengikuti tagar yang berkaitan dengan menopause dan menemukan Daisy Network, organisasi yang memberi informasi dan dukungan bagi perempuan dengan POI.
Sekarang, di usia 34 tahun, dia berpikir masa depannya masih bisa melibatkan anak.
Mungkin tidak melalui donasi sel telur dan IVF, jadi dia mempertimbangkan opsi anak asuh.
Klien-kliennya akan berkomentar, dia terlalu muda untuk menopause, dan dia akan menjelaskan kondisi tubuhnya sambil merawat akar rambut mereka.
"Mereka bilang, mereka belajar lebih banyak soal menopause dalam 30 menit yang mereka habiskan dengan saya dibandingkan dengan seumur hidupnya. Saya merasa bangga, bahwa saya bisa membagikan pengalaman ini ke luar sana dengan semua perempuan."