JAKARTA, DISWAY.ID - Pelaku penculik bocah berinisial MA disebut memiliki perilaku atau sifat yang diluar dugaan di lingkungannya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan saat penyelidikan dilakukan, pihaknya mendapati informasi karakter penculik Malika.
Kombes Komarudin mejelaskan jika karakter pelaku penculik Malika mempunyai sifat tempramental.
Salah satu perilaku yang mencerminkan pelaku tempramen adalah melarang pemulung lainnya mengambil barang di tempat yang sama dengannya.
BACA JUGA:Profil Augusto Fernández, 'Rookie of The Year' Pertama Sebelum MotoGP 2023 Digelar, Kok Bisa?
BACA JUGA:ASUS Pamerkan Monitor ROG Refresh Rate 540 Hz Pertama, Gamers Wajib Lirik Kecangihannya!
"Kalau berdasarkan keterangan saksi yang bersangkutan cukup tempramental, jadi ada saksi yang mengatakan kalau dia sudah berada disana pemulung lain tidak boleh disana," katanya kepada awak media.
Kombes Komarudin juga menjelaskan jika sifat tempramen tersebut hanya dilakukan di kalangan lingkungan pemulung.
"Sebaliknya di kalangan lingkungan korban, pelaku dikenal dengan dekat dengan anak-anak," ujarnya.
BACA JUGA:Sejarah Singkat Kowal yang Diprakarsai oleh Komodor Yos Sudarso
BACA JUGA:Prestasi Manchester United Disinggung Said Didu Saat Debat Perppu Ciptaker Dengan Mahfud MD
Hingga kini, pihaknya masih terus menggali dan mendalami kasus tersebut.
"Jadi itulah gambaran tentang kondisi pelaku yang tentunya kami akan coba korek kami dalami keterkaitan dengan kasus yang ditangani." tandasnya.
Mailka (MA) yang diculik di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat disebut alami kekerasan fisik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan MA mengalami kekerasan berupa sentilan di bibir dan tendangan di pinggangnya.