"Saat tidak bergerak, di rumah saja, ada banyak orang yang tidak mendapatkan penghasilannya," jelasnya dikutip dari laman resmi UGM pada Jumat (6/1/2023).
Pengamat tata rancang kota itu juga mengatakan bahwa persoalan yang terjadi bukanlah pada kebijakan WFH atau WFO, hanya saja lebih ke arah bagaimana menggunakan sistem komunikasi yang memudahkan orang-orang berkegiatan dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurutnya, WFH bukan solusi mengurai kemacetan Jakarta. Kemacetan di Jakarta dapat ditekan dengan menggunakan transportasi publik. Lebih lanjut Ikaputra menuturkan, apabila WFH kembali diterapkan maka akan menghambat dan menghentikan kerja transportasi publik.
"Perputaran ekonomi di sektor transportasi akan berhenti, perputaran ekonomi hanya terjadi di kantor saja. Ini yang harus dipahami juga," terangnya